Langsung Mewek, Ini Momen Natal Paling Berkesan untuk Riko Simanjuntak
JAKARTA, iNews.id – Winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, punya momen Natal yang paling berkesan buatnya. Jika mengingat momen tersebut, dia bisa langsung mewek.
Riko berbagi cerita seperti apa dia merayakan hari raya Natal. Menurutnya, biasanya dia berkumpul dengan keluarga di Pematangsiantar setiap Natal.
Sejak kecil, dia Natal adalah momen paling bahagia. Karena itu adalah waktu di mana Riko bisa berkumpul dengan semua teman-teman, dan keluarga.
“Kami merasakan suka cita pada momen tersebut,” tuturnya, dikutip dari situs resmi Persija, Senin (25/12/2023).
“Saya punya perkumpulan di kampung halaman. Pada saat itu kami merayakan Natal bersama-sama anak panti asuhan, intinya kami berbagi kebahagiaan bersama anak yatim yang ada di sana,” ujarnya.
Riko juga mengisahkan momen paling berkesan seumur hidupnya dalam merayakan Natal.
“Yang paling berkesan mungkin pada saat saya kecil, orang tua membelikan saya baju Natal. Karena saya tahu proses bagaimana orang tua saya bisa membelikan baju untuk saya seperti apa,” ucapnya.
“Agak sulit untuk menceritakannya. Kalau mengenang hal itu pasti langsung ada rasa sedih tercampur dengan haru. Menurut saya itu adalah momen Natal yang paling spesial buat saya,” katanya.
Kini, Riko sudah sukses menjadi pesepak bola terkenal. Dia pun kini punya kemampuan lebih untuk membelikan kado Natal untuk keluarga.
“Pastinya saya sudah siapkan kado Natal untuk keluarga. Mulai dari orang tua sampai keponakan, terlebih sekarang bisa dikatakan sekarang keluarga sudah semakin besar, kalau dihitung ada sampai sebelas keponakan,” ucapnya.
“Jadi momen Natal saya bisa dibilang paling menguras kantong dan juga tenaga. Tapi memang tugas saya sekarang untuk menyiapkan semuanya,” Riko menjelaskan.
Seperti umumnya pada hari raya, setiap Natal berbagai makanan enak pasti tersaji di rumah. Begitu juga dengan keluarga Riko.
“Paling wajib harus ada kembang loyang, orang medan pasti tahu. Jadi setiap saya pulang kampung pasti saya minta kakak saya untuk siapkan. Mungkin satu lagi kue bawang yang harus ada saat saya pulang kampong,” tuturnya.
Editor: Abdul Haris