Legenda Liverpool Sebut Pemecatan Jurgen Klopp Tinggal Tunggu Waktu
LIVERPOOL, iNews.id - Legenda Liverpool, Dietmar Hamann memperkirakan pemecatan Jurgen Klopp sebagai pelatih tinggal menunggu waktu. Dia menilai performa Klopp yang buruk dalam melatih mantan timnya adalah tanda-tanda berakhirnya sebuah era.
Dari 11 laga di semua kompetisi, Liverpool hanya mampu menang sebanyak empat kali. Adapun tiga laga berakhir kekalahan dan sisanya menuai hasil imbang. Terbaru, The Reds -julukan Liverpool- menyerah di tangan Arsenal dengan skor 2-3 pada Minggu (9/10/2022) lalu.
Hasil itu membuat Liverpool terlempar ke urutan ke-10 klasemen sementara Liga Inggris 2022/2023. Jauh dari perburuan gelar juara, target finis di posisi empat besar sudah sangat realistis bagi Liverpool.
Hal ini mengundang kritik pedas dari legenda klub, Dietmar Hamann. Pemenang Liga Champions 2004/2005 itu mengatakan pemecatan Klopp sebagai pelatih hanya menunggu waktu.
“Jika hasilnya nihil, maka pelatih akan berada di bawah tekanan, tim Liverpool ini terlihat lelah, dan mereka hanya bermuka datar, saya tidak yakin di mana percikan semangat akan datang karena mereka telah memenangkan segalanya di masa lalu,” kata Hamann dilansir Daily Mail, Selasa (11/10/2022).
“Saya tidak percaya di mana percikan itu akan datang? Tetapi apakah ini akhir dari sebuah era? Saya tidak akan menghapus asumsi itu, imajinasi saya tidak bisa membayangkan ada percikan semangat pemain dalam beberapa pekan ke depan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hamann mencium aroma konflik antara pemain dan Klopp. Didi -sapaan akrabnya- melihat bahwa ada kejanggalan dari gesture kapten kesebelasan, Jordan Henderson terhadap Klopp.
Hamann melihat bahwa Henderson enggan ditarik keluar kala Liverpool menekuk Glasgow Rangers dengan skor 2-0 di Liga Champions 2022/2023 pada 5 Oktober 2022 lalu. Pemain asal Inggris itu tampak kesal usai melihat papan pergantian pemain.
“Dia (Klopp) mengatakan bahwa dia orang yang tepat dalam mengatasi ini, tetapi saya melihat hal kecil, contohnya Jordan Henderson pada tengah pekan (Liga Champions melawan Glasgow Rangers),” tuturnya.
“Dia (Henderson) melihat nomornya naik dan enggan melepaskan ban kapten di lengannya, lalu dia melepaskan sembari geleng-geleng kepala, ini sesuatu yang belum kami lihat di Liverpool selama lima tahun,” ujar eks pemain Timnas Jerman itu.
“Mungkin ini merupakan pertanda kecil, bahwa seseorang mulai mengalami masalah, termasuk pemain dengan tim pelatih,” tutupnya.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya