Legenda Liverpool Terancam Jatuh Miskin Gegara Sengketa Hukum dengan Saudara Sendiri

LIVERPOOL, iNews.id - Mantan fullback Liverpool, Steve Finnan, kini menghadapi ancaman bangkrut setelah terlibat sengketa hukum panas dengan saudaranya, Sean Finnan. Kisah ini menunjukkan sisi gelap kehidupan mantan juara Liga Champions 2004/05 yang sebelumnya bersinar di lapangan hijau.

Karier Gemilang Berujung Sengketa Hukum

Setelah 17 tahun berkarier di Inggris dan sempat merumput di Spanyol bersama RCD Espanyol, Finnan pensiun pada 2010. Ia dikenal sebagai bagian dari skuad Liverpool legendaris yang mengalahkan AC Milan di final Liga Champions 2004/05, pertandingan yang masih dikenang fans hingga kini.

Baca Juga

PSSI Resmi Umumkan 5 Calon Pelatih Timnas Indonesia Hari Ini?

Namun, kisah suksesnya di lapangan tak berlanjut mulus di dunia bisnis. Pasca-pensiun, Finnan fokus mengembangkan bisnis properti bersama saudaranya, tapi konflik internal memicu pertempuran hukum panjang.

Pada 2018, Finnan menang 4 juta pounds di Pengadilan Tinggi terkait bisnis properti, namun uang itu tak pernah ia terima karena Sean dinyatakan bangkrut.

Utang Hukum Menumpuk, Petisi Kebangkrutan Mengintai

Dikutip dari Sport Bible, masalah hukum terus membayangi Finnan. Dalam satu kasus, ia harus membayar biaya lima digit setelah gugatan kelalaian senilai 6 juta pounds yang dia ajukan gagal total, dituduh sebagai penghinaan terhadap pengadilan.

Kini, mantan pemain Liverpool ini menghadapi petisi kebangkrutan baru di Pengadilan Wilayah London Pusat karena akumulasi utang hukum yang menumpuk.

Finnan berusaha mengajukan banding, menyebut kasusnya “rumit” dan mengklaim adanya dugaan “bias nyata” oleh Hakim Distrik Revere.

Namun, bandingnya ditolak hakim, karena petisi kebangkrutan ini terkait perintah biaya di bawah 50.000 pounds, bukan jutaan pound dalam kasus lain yang melibatkan Finnan.

Hingga kini, tanggal sidang kebangkrutan Steve Finnan belum ditetapkan. Mantan bintang Liverpool ini kini menghadapi masa depan finansial yang penuh ketidakpastian, jauh dari gemerlap lapangan hijau yang pernah mengangkat namanya.

Editor: Reynaldi Hermawan