Legenda MU Patrice Evra Bakal Kunjungi Indonesia, Siap Transfer Ilmu ke Bintang Muda Tanah Air
JAKARTA, iNews.id – Legenda Manchester United, Patrice Evra, akan hadir di Indonesia pada November 2025! Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh CEO Offside Corp, Gilbert Garlycia, usai menghadiri Ballon d’Or Ceremony 2025 di Paris.
Kedatangan Evra akan menjadi bagian dari program pengembangan bakat muda bertajuk Simpati Class of Stars.
Gilbert Garlycia, yang mewakili Offside Corp—perusahaan promotor yang fokus pada pelatihan sepak bola internasional—mengonfirmasi bahwa mantan bintang Manchester United dan Juventus itu akan ambil bagian dalam program coaching clinic bersama para pemain muda Indonesia.

“Sepak bola Indonesia memiliki potensi besar. Dengan menjalin hubungan langsung bersama para pemain internasional, kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih nyata bagi anak-anak muda di Indonesia," kata Gilbert dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).
“Itu untuk belajar langsung dari bintang dunia, dengan harapan dapat membantu semangat dan potensi generasi muda sepak bola Indonesia,” tambahnya.
Kehadiran Gilbert di Ballon d’Or 2025 bukan sekadar seremoni. Ia menjadikannya sebagai momen strategis untuk memperluas jejaring dengan para pemain bintang, pelatih top, hingga jajaran manajemen klub-klub elite Eropa.
Langkah ini menjadi batu loncatan penting untuk membawa wajah-wajah besar dunia sepak bola ke Indonesia. Patrice Evra adalah salah satu nama besar pertama yang akan membuka jalan, disusul oleh kemungkinan hadirnya legenda-legenda lainnya.
Patrice Evra akan menjadi bagian penting dari Simpati Class of Stars, sebuah inisiatif Offside Corp yang menghadirkan sesi coaching clinic, motivasi, dan pelatihan langsung untuk generasi muda. Program ini bertujuan memberikan akses belajar langsung dari pemain kelas dunia, yang sebelumnya sulit dijangkau oleh talenta lokal.
Dalam kesempatan yang sama, Ballon d’Or 2025 akhirnya jatuh ke tangan Ousmane Dembele, bintang Paris Saint-Germain dan Timnas Prancis. Ia mengungguli pesaing kuat seperti Lamine Yamal (Barcelona) dan Vitinha (PSG) untuk meraih penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola.
Editor: Reynaldi Hermawan