Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesan Pelatih Persija kepada Rizky Ridho dan Jordi Amat usai Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Advertisement . Scroll to see content

Liga 1 Tanpa Degradasi, Rawan Pengaturan Skor?

Sabtu, 14 Januari 2023 - 10:06:00 WIB
Liga 1 Tanpa Degradasi, Rawan Pengaturan Skor?
Liga 1 2022/2023 dipastikan tanpa degradasi setelah PSSI menghentikan kompetisi Liga 2. Banyak netizen yang khawatir pengaturan skor akan marak terjadi. (Foto: Twitter/@persib)
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.idLiga 1 2022/2023 dipastikan tanpa degradasi setelah PSSI menghentikan kompetisi Liga 2. Banyak netizen yang khawatir pengaturan skor akan marak terjadi.

Salah satu yang punya pendapat serupa adalah Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono. Dia kecewa dengan keputusan PSSI menyetop Liga 2.

Kompetisi Liga 2 tidak dilanjutkan PSSI dan operator kompetisi, Kamis (12/1/2023). Sekertaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengklaim keputusan ini diambil usai berdiskusi dengan klub peserta.

Menurut Yunus, mayoritas klub peserta meminta kompetisi tidak dilanjut karena berbagai faktor. Selain itu, Yunus juga menjelaskan salah satu faktor tidak dilanjutkannya Liga 2 adalah karena sarana dan prasarana yang belum memadai.

Keputusan PSSI memberhentikan Liga 2 pun menuai kekecewaan dari beberapa klub peserta Liga 2. Sebab, dengan dihentikannya kompetisi, artinya tidak ada lagi tim yang akan promosi ke kasta teratas dan tidak ada lagi degradasi dari Liga 1.

Teddy selaku Direktur Persib pun ikut menyoroti problem tersebut. Teddy mengatakan pihaknya sangat kecewa dengan keputusan PSSI. Dia khawatir, praktik pengaturan skor akan kembali terjadi dikarenakan tidak adanya regulasi promosi dan degradasi.

"Kami sangat kecewa dengan keputusan ditiadakannya kompetisi Liga 2. Karena keputusan PSSI tersebut mempunyai implikasi kepada ditiadakan regulasi promosi dan degradasi pada kompetisi Liga 1 yang tengah bergulir," kata Teddy dikutip dari keterangan resmi, Jumat (13/1/2023).

"Dengan tidak adanya sistem promosi dan degradasi, klub peserta liga akan mempunyai strategi yang berbeda, dan yang paling kita khawatirkan adalah membuka peluang terjadinya praktik-praktik pengaturan skor di Liga 1," sambungnya.

Selain itu, kata Teddy, keputusan PSSI telah merusak ekosistem kompetisi sepakbola nasional yang sudah terbangun dengan baik. Teddy menegaskan, pemberhentian Liga 2 secara mendadak ini akan berdampak besar terhadap sepak bola Indonesia.

"Sebagai pelaku industri sepakbola, saya tentu saja sangat kecewa dan tidak setuju dengan keputusan diberhentikannya Liga 2 karena berdampak sangat luas terhadap tatanan dan struktur sistem kompetisi sepakbola nasional," tegasnya.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut