Lika-liku Karier Asnawi Mangkualam: Awalnya Diremehkan, Kini Andalan Klub Korea Selatan
JAKARTA, iNews.id – Bek Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam menceritakan perjalanannya menjadi pemain profesional. Asnawi sempat diremehkan tak akan menjadi pemain profesional.
Hal itu dicurahkan Asnawi di akun instagram pribadinya, @asnawi_bhr, Sabtu (8/1/2022). Dia menceritakan awal mula menjadi pesepak bola di Kota Makassar.
“Saat berjuang untuk jadi pemain sepakbola profesional dengan masuk SSB Hasanuddin FC di usia 10 tahun,” tuturnya dikutip dalam akun @asnawi_bhr, Sabtu (8/1/2022).
![]()
Baca JugaPratama Arhan Akan Main di Luar Negeri, Petinggi PSIS Beri Pesan Perpisahan Menyentuh
View this post on Instagram
![]()
Baca JugaIni Alasan Asnawi Mangkualam Diganjar Perpanjangan Kontrak oleh Ansan Greeners
![]()
Baca JugaInfografis Shin Tae-yong Coret Asnawi dan Egy dari Skuad Indonesia Piala AFF U-23 2022
![]()
Baca JugaShin Tae-yong Coret Egy dan Asnawi dari Skuad Indonesia di AFF U-23, Kenapa?
Asnawi menyebut sempat diremehkan beberapa orang saat memulai karier sebagai pesepak bola. Bahkan, Asnawi dibanding-bandingkan dengan sang ayah Bahar Muharram. Bahar Muharram adalah legenda PSM Makassar.
“Meskipun ayah saya mantan pemain sepakbola, banyak yang bilang jadi pemain profesional cuma mimpi tidak akan sehebat ayah dulu,” tuturnya.
Namun, Asnawi tak menyerah. Dia terus berusaha untuk mengejar mimpinya. Kini Asnawi telah menjadi pemain penting di Timnas Indonesia.
“Tapi Alhamdulillah restu orang tua dan kerja keras, bersyukur bisa memberikan yang terbaik bersama timnas indonesia, mulai dari U-16, U-19, U-23, sampai timnas senior,” sambungnya.
Penampilan impresif Asnawi tak hanya diakui di dalam negeri. Dia menjadi pilar klub Liga Korea Selatan Ansan Greeners.
Ansan Greeners bermain di K-League 2 atau kasta kedua Liga Korea Selatan. Terbaru dia mendapat perpanjangan kontrak dari klubnya.
Hal itu tak lepas dari penampilan impresif di Piala AFF 2020. Asnawi menunjukkan kelasnya sebagai wing back modern. Tak hanya kuat dalam bertahan, Asnawi juga berbahaya ketika membantu serangan.
Editor: Ibnu Hariyanto