Lionel Messi Viral di China, Tolak Tukar Jersey Pemain Australia

BEIJING, iNews.id - Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi viral saat bermain di China. Dia kedapatan menolak bertukaran jersey dengan pemain Australia, Alexander Robertson.

Timnas Argentina berjumpa dengan Argentina pada pertandingan FIFA Matchday periode Juni 2023. La Albiceleste -julukan Argentina- menang dengan skor 2-0 pada pertandingan yang berlangsung di Workers Stadium, Beijing, China pada Kamis (15/6/2023).

Baca Juga

Tanggal dan Lokasi Pernikahan Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez Akhirnya Terungkap

Salah satu pemain yang menjadi sorotan tentu saja bintang Argentina, Lionel Messi. Bagi pemain lawan, mungkin menjadi suatu kehormatan bisa bertanding melawan sosok yang dianggap pesepak bola terbaik di dunia tersebut. Biasanya setelah berlaga, pemain lawan akan meminta Messi untuk bertukar jersey.

Pemandangan itu pun tercipta usai Argentina mengalahkan Australia. Saat pemain kedua tim bersalaman, datanglah Alexander Robertson yang terus-menerus membuntuti Lionel Messi.

Baca Juga

Aldi Taher Terharu Lagu Lionel Messi Dipakai di Instagram FIFA World Cup: Ini Doa Ibu dan Istri Saya

Gelandang berusia 20 tahun itu bahkan menarik-menarik jersey belakang Lionel Messi. Hal tersebut mengindikasikan jika dia ingin bertukar jersey dengan pesepak bola peraih tujuh trofi Ballon d'Or tersebut.

Baca Juga

Messi dan 2 Pemain Top Absen Lawan Indonesia Effendi Syahputra: Kesempatan Timnas Imbangi Argentina

Messi brushing Robertson who was clearly after his shirt lmaooo #ARGvAUS pic.twitter.com/JW438l3GQr

— Evan Morgan Grahame (@Evan_M_G) June 15, 2023

Sayang, Lionel Messi tak menggubris permintaan Alexander Robertson. Dia terus berjalan menuju keluar lapangan, tanpa bertukar jersey dengan pemain Timnas Australia.

Baca Juga

Nekat! Fans Ini Pakai Jersey Ronaldo Selebrasi Siuuu Depan Ribuan Fans Messi

Sejumlah netizen mengeluarkan respons atas aksi penolakan Lionel Messi di atas. Ada yang mendukung, tapi ada juga yang menghujat Lionel Messi, karena menjadi terkesan arogan.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya