Lokasi Laga China Vs Indonesia Sangat Jauh, Erick Thohir: Kita Akan Balas Nanti
SURABAYA, iNews.id- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut Timnas Indonesia akan melakoni laga berat saat bertandang ke China di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Lokasi laga melawan China sangat jauh dari Beijing
Timnas Indonesia tergabung dalam Grup C bersama Jepang, Arab Saudi, Australia, Bahrain, dan China. Skuad Garuda akan memulai perjuangan dengan bertamu ke markas Arab Saudi di King Abdullah Sport City pada 5 September 2024 mendatang.
Kemudian lima hari berselang, Timnas Indonesia akan menjamu Australia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Erick mengakui rintangan yang bakal dilalui tim polesan Shin Tae-yong itu.
"Ya kita hadapi (Kualifikasi Piala Dunia 2026). Kita hadapi, pemain jangan cedera dan saya rasa pertandingan berat lawan Saudi, itu kita ke sana, lalu kita tuan rumah dengan Australia di sini (Surabaya). Kalau kita bisa mencuri poin di dua game ini, luar biasa," ucap Erick, dikutip Selasa (30/7/2024).
Menurut Erick, tantangan Timnas Indonesia akan semakin berat ketika jumpa China. Pasalnya, Federasi Sepak Bola China (CFA) telah menetapkan Qingdao Youth Football Stadium sebagai kandang saat melawan Skuad Garuda.
Erick menyampaikan kalau lokasi stadion tersebut sangat jauh dari kota Beijing. Di mana waktu tempuh dari Beijing untuk mencapai stadion tersebut harus memakan waktu hampir tujuh jam. Selain itu, pemain Timnas Indonesia juga harus dihadapkan tantangan cuaca dingin.
"Dan habis itu kita berat lagi, harus terbang ke Bahrain, itu hampir 17 jam. Lalu ke China, tiba-tiba kita ditaruh di kota yang 6,5 jam dari Beijing. Itu Guangdong, yang di bulan Oktober katanya dingin," tutur Erick.
Terkait hal itu, Erick sadar bahwa pastinya semua tim ingin mempersulit tim tamu demi meraih kemenangan. Tak terkecuali strategi yang dilakukan China. Karena itu, dia berkelakar akan balik mengerjai tim tamu yang datang ke Indonesia.
"Jadi semua-semua negara ingin mempersulit tim tamunya. Kita juga jadi tuan rumah harus baik-baik, tapi jangan baik-baik saja. Kalau kita dikerjain di luar negeri, ya kita kerjain lagi di sini," tandas Erick.
Editor: Ibnu Hariyanto