Mahmoud Eid, Bintang Baru Persebaya yang disebut Mirip Zlatan Ibrahimovic

SURABAYA, iNews.id – Persebaya Surabaya memiliki bintang baru yang disebut mirip mantan striker Timnas Swedia Zlatan Ibrahimovic. Ya, dia adalah Mahmoud Eid, pemain anyar yang baru direkrut, Selasa (7/1/2020).  

Penggawa asal Palestina keturunan Swedia itu menjadi pemain asing ketiga yang bakal menghiasi skuat klub berjuluk Bajul Ijo itu tahun ini. Selain Eid, Persebaya juga merekrut gelandang bertahan Australia Aryn Williams, dan memperpanjang kontrak striker asal Brasil David da Silva.

Baca Juga

Hasil Pro Futsal League Indonesia 2025-2026: Bintang Timur Surabaya Tumbang 2-4 dari Pangsuma FC

Dalam daftar riwayat hidupnya, Eid menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya di Eropa. Terakhir dia membela klub kasta teratas Liga Swedia, Kalmar FF. Total, dia melakoni 164 laga di Eropa, dan mencetak 46 gol.

Eid mengaku senang bisa merumput di Indonesia bersama Persebaya. Sebab, menurutnya Indonesia memiliki kompetisi yang kaya akan suporter fanatik.

“Bagi saya, Persebaya klub besar. Ini bukan keputusan sulit bagi saya. Persebaya memiliki pendukung yang fantastis. Mereka baru menjalani musim yang luar biasa. Dan sekarang mempersiapkan diri untuk (kompetisi) musim depan,” tuturnya, dikutip situs resmi klub.

“Saya merasa senang bisa bermain untuk Persebaya. Saya berharap dapat membawa Persebaya ke level lebih tinggi,” ujarnya.

Eid merupakan pemain yang punya karakter menyerang sangat kuat. Dengan posturnya yang jangkung (180 cm), dia bisa ditugaskan di banyak posisi dalam lini serang.

“Posisi bermain yang membuat saya nyaman adalah penyerang sayap dan nomor 10 (gelandang serang). Saya memang beberapa kali bermain sebagai striker, jadi posisi menyerang sudah sering saya jalani. Dan sistem permainan di Persebaya cocok dengan gaya bermain saya,” katanya.

Yang menarik, sejak hadir di Surabaya, Eid kerap disebut Bonekmania mirip Ibrahimovic atau mantan striker Timnas Mesir Ahmed 'Mido' Hossam.

“Saya menganggap itu sebagai pujian. Saya memang sering mendengarnya tapi saya juga tidak tahu kenapa, mungkin karena hidung kami mirip. Tapi saya menerimanya sebagai pujian yang baik dan kualitas kami sama,” ucapnya.

Editor: Abdul Haris