Malaga Pecat Pelatih Victor Sanchez Akibat Video Pornonya

MALAGA, iNews.id – Klub Segunda Division (Divisi II) Spanyol Malaga mendepak Victor Sanchez del Amo dari kursi kepelatihan. Kebijakan itu dikeluarkan manajemen klub sebagai buntut dari video porno yang melibatkan sang entrenador.

Video tak senonoh Sanchez tersebar luas di media sosial sejak Selasa (7/1/2020). Dalam tayangan tersebut, mantan pemain Real Madrid itu sedang memakai seragam latihan Malaga kemudian memamerkan alat vitalnya ke kamera.

Baca Juga

Nova Arianto di Mata Bintang Timnas Indonesia U-17 Fadly Alberto: Pelatih Disiplin, tapi Juga Sosok Ayah

Tak lama berselang, petinggi klub berjuluk Los Malaguistas itu langsung menjatuhkan skors kepada si juru taktik. Tapi kini, Malaga sudah mengeluarkan keputusan ternyar dengan mencopot jabatan Sanchez.

“Malaga mengakhiri kontrak Victor Sanchez del Amo sejak 11 Januari 2020. Kami telah melakukan upaya terbaik agar situasi tak mengenakkan ini segera berakhir,” bunyi pernyataan klub dikutip Marca.

“Kami sudah melakukan negosiasi yang intens dengan Sanchez. Namun, perpisahan yang kurang bersahabat ini harus terjadi,” lanjut pernyataan itu.

Manajemen Malaga mengaku terpaksa memberhentikan Sanchez karena masalah disiplin, sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Keputusan ini diambil dengan tujuan meminimalkan dampak pada tim dan seluruh organisasi Malaga,” tutur pernyataan tersebut.

Untuk sementara, pihak klub menunjuk Asisten Pelatih Sergio Pellicer sebagai caretaker. Dia akan mengawal laju Malaga yang saat ini bertengger di posisi ke-16 klasemen Segunda Division berbekal 23 poin.

Sementara Sanchez sebelumnya sudah memberikan klarifikasi terkait video tersebut di Twitter. Juru taktik berusia 43 tahun itu mengatakan hal tersebut terpaksa dia lakukan lantaran diperas seseorang.

“Saya menjadi sasaran kejahatan terhadap privasi yang berawal dari pelecehan dan pemerasan. Masalahnya saat ini sudah ditangani polisi. Saya akan terus mengikuti instruksi mereka,” kicau Sanchez.

“Berbagi atau menyebarluaskan konten intim dari siapa pun tanpa persetujuan merupakan kejahatan. Baik itu melalui jejaring sosial, pesan atau dengan cara lain. Terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda,” ujarnya.

Editor: Abdul Haris