Mantan Bek Arsenal Kolo Toure Dipecat Wigan, Padahal Baru Sebentar Jadi Pelatih

WIGAN, iNews.id – Mantan bek Arsenal dan Manchester City, Kolo Toure sudah dipecat dari jabatannya sebagai kepala pelatih klub divisi dua Liga Inggris, Wigan Athletic. Padahal dia belum genap melatih selama dua bulan dan dikontrak jangka panjang.

Sekadar informasi, Toure ditunjuk sebagai pelatih Wigan, yang merupakan karier pertamanya sebagai pelatih kepala, pada 29 November 2021 lalu untuk menggantikan Leam Richardson. Akan tetapi, dia gagal meningkatkan performa The Latics –julukan Wigan- yang sedang tercecer di papan bawah divisi yang disebut Championship itu setelah 58 hari masa kepemimpinannya.

Baca Juga

Erick Thohir soal Nova Arianto Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20: Tak Perlu Diperdebatkan!

Ketika mantan bek berusisa 41 tahun itu datang, Wigan berada di urutan 22 klasemen sementara Championship 2022/2023. Namun, sekarang mereka malah turun dua tempat alias berada di dasar klasemen dengan 25 poin dari 28 laga, empat poin dari zona aman dan tanpa kemenangan sejak 12 November, sebelum jeda kompetisi untuk Piala Dunia 2022.

Catatan pelatih asal Pantai Gading itu dari sembilan pertandingannya bersama juara Piala FA 2012/2013 itu adalah tak pernah menang, seri tiga kali dan kalah enam kali. Bahkan, mereka kalah dua kali berturut-turut di kandang sendiri. Alhasil, pihak klub memutuskan untuk memecatnya pada Jumat (27/1/2023) walaupun sebenarnya dia dikontrak selama 3,5 tahun.

Baca Juga

Ngobrol dengan Khabib, Gabriel Jesus Bocorkan Waktu Comeback Bela Arsenal

"Sayangnya, hasil di lapangan tidak seperti yang kami inginkan dan keputusan sulit seperti ini, Dewan merasa perlu memberi kami kesempatan terbaik untuk tetap menjadi klub Championship musim depan," kata Kepala Eksekutif Wigan, Wigan Malachy, dalam pernyataan resmi klub seperti dilansir dari ESPN, Jumat (27/1/2023).

"Kami tahu bahwa tahun ini adalah periode kunci untuk klub sepak bola mana pun, termasuk kami sendiri. Oleh karena itu, kami sekarang akan bekerja dengan cepat dan efektif untuk memastikan orang yang tepat ditunjuk sebagai manajer permanen Wigan Athletic berikutnya, dengan tujuan langsung untuk bertahan di divisi dua ini untuk musim depan,” ucapnya.

Baca Juga

Arsenal Resmi Datangkan Wonderkid Polandia Jakub Kiwior, Dia Bisa Main di 4 Posisi

Toure sendiri sebelumnya membantu Brendan Rodgers sebagai asisten pelatih di Celtic dan Leicester City. Lalu, ketika datang ke Wigan dia dibantu oleh asistennya, Kevin Betsy dan Ashvir Johal, yang keduanya sekarang juga telah dipecat.

Baca Juga

Man United Keok di Tangan Arsenal, Ten Hag: Kami Banyak Lakukan Kesalahan Gak Penting

Ketika menjadi pemain, mantan bek tengah itu membuat 353 penampilan di Liga Inggris bersama Arsenal, Manchester City dan Liverpool dalam perioder 2002 hingga 2016. Dia menjadi salah satu dari delapan pemain yang memenangkan gelar Liga Inggris dengan dua klub terpisah, yaitu Arsenal dan Manchester City.

Bersama Timnas Pantai Gading, Toure mengumpulkan 120 penampilan. Dia pun membawa negaranya juara Piala Afrika 2015 sekaligus mentas di tiga edisi Piala Dunia.

Baca Juga

Hasil Arsenal Vs Man United: The Gunners Menang Dramatis, Eddie Nketiah Pahlawan

Kariernya yang mentereng sebagai pemain itulah yang membuat The Latics kepincut membawanya ke DW Stadium sebagai pelatih. Namun, sayangnya ekpektasi mereka terlalu tinggi karena Toure gagal membawa perubahan pada klub yang melahirkan bakat-bakat hebat seperti Antonio Valencia dan Victor Moses itu.

"Kami senang Kolo telah menjadi manajer baru Klub Sepak Bola Atletik Wigan, dan dewan senang bahwa dia adalah orang yang membawa kami maju. Kami menerima pelamar berkaliber tinggi untuk pekerjaan manajer dalam beberapa minggu terakhir, dalam proses perekrutan yang sangat teliti saat kami mencari orang yang tepat untuk peran itu,” kata Brannigan ketika Toure baru datang ke Wigan pada November lalu.

"Dari percakapan paling awal yang kami lakukan dengan Kolo, terbukti bagi kami bahwa dia langsung membeli nilai-nilai klub - dengan antusiasme, pengetahuan, dan keinginan besar untuk bekerja dan menjadi bagian dari Wigan Athletic yang bersinar sepanjang prosesnya,” ungkapnya.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya