Mantan Dokter Chelsea Sebut Tak Aman jika Liga Inggris Digulirkan Bulan Depan

LONDON, iNews.id – Mantan dokter Chelsea Eva Carneiro tidak mendukung rencana kembali bergulirnya Liga Inggris dalam waktu dekat. Menurut dia, Premier League baru bisa dimulai jika situasi benar-benar sudah aman.

Bundesliga akhir pekan lalu sudah kembali menggelar kompetisi dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat mengingat pandemi virus corona masih melanda. Premier League langsung mengambil ancang-ancang untuk melakukan hal serupa.

Baca Juga

Daftar Bagan 32 Besar Piala Dunia U-17 2025: Brasil vs Argentina Gagal Bertemu di Final!

Petinggi liga kasta tertinggi di Inggris itu rencananya akan rapat, Senin (18/5/2020) untuk segera melanjutkan kompetisi Juni nanti. Beberapa pemain seperti Sergio Aguero dan Raheem Sterling sebenarnya ogah melanjutkan liga karena tidak ada jaminan kesehatan kepada mereka.

Namun pejabat Premier League ngotot kembali melanjutkan liga demi menyelamatkan finansial. Carneiro yang jadi dokter The Blues periode 2009 sampai 2015 mengingatkan agar para pemangku kepentingan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

Baca Juga

Wacana Melanjutkan Premier League 2019/2020 Dihantui Kekhawatiran Pemain

“Pesan saya kepada mereka adalah kami tidak dapat berbicara tentang kembali ke kompetisi saat negara ini belum sampai ke tahap aman,” kata Carneiro kepada The Times.

“Kita semua perlu belajar dan beradaptasi. Saya khawatir kebijakan yang diambil nanti tidak mempertimbangkan budaya sepak bola disertai kurangnya tata kelola medis,” ujarnya.

Baca Juga

Pemerintah Inggris Izinkan Premier League 2019/2020 Dimulai Lagi pada Juni

Sepak bola di Inggris sudah terhenti sejak pertengahan Maret setelah Pelatih Arsenal Mikel Arteta positif tertular corona. Sudah ada 34.636 korban jiwa yang meninggal dunia akibat corona di Inggris saat berita ini ditulis.

“Ini bukan masalah tergesa-gesa. Saya mengerti implikasi ekonomi yang berperan di sini. Banyak industri olahraga yang akan menderita, apalagi olahraga wanita. Tetapi perlu ada pemahaman tentang risiko,” ucapnya.

Editor: Abdul Haris