Mantan Wakil Presiden Emili Rousaud Siap Ladeni Barcelona di Meja Hijau

BARCELONA, iNews.id – Barcelona bakal mempidanakan mantan Wakil Presiden mereka, Emili Rousaud, yang telah menuduh petinggi klub melakukan korupsi. Tapi Rousaud tak panik dan mengatakan siap menempuh jalur hukum.

Setelah mengundurkan diri bersama lima rekannya dari kursi direksi pekan lalu, Rousaud menuduh para pejabat Klub Katalan itu terlibat korupsi. Barcelona langsung membantahnya dalam sebuah pernyataan dan menegaskan akan membawa kasus ini ke jalur hukum.

Baca Juga

Ivar Jenner Resmi Tiba di Jakarta, Siap Turun di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 Jelang SEA Games 2025!

Tapi Rousaud tak takut lantaran memiliki dasar kuat mengapa dirinya bisa menyebut Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu dan jajarannya terlibat praktik korupsi.

“Mereka mengatakan tidak ada korupsi. Saya tidak setuju. Mereka menghapus kontrak dengan perusahaan berbasis pajak yang bertujuan membatasi internal klub berbicara tentang korupsi. Padahal, kontrol internal klub bertugas menjamin kontrak disesuaikan dengan harga pasar dan nilai yang tertera dikontrak,” kata Rousaud dikutip ESPN.

Baca Juga

Mantan Pemain Manchester United Keluar dari RS setelah Sembuh dari Virus Corona

“Pernyataan yang saya buat sepenuhnya benar dan dapat dibuktikan. Pendapat yang saya kemukakan benar-benar mendasar. Kemudian saya bisa katakan tindakan Barcelona membawa kasus ini ke hukum hanya ingin menjatuhkan harga diri saya,” ujarnya.

Di sisi lain, Rousaud menuai kecaman karena baru membongkar masalah ini ke publik yang membuat kisruh jelang Pemilihan Presiden Barcelona tahun depan.

Baca Juga

Ferrari Beri Kode Bakal Perpanjang Kontrak Sebastian Vettel

“Saya kesal karena orang-orang, termasuk juru bicara klub, bertanya mengapa saya tidak mengeluh ketika saya berada di dalam direksi. Saya sudah melakukannya. Itu pertanyaan tidak tahu malu,” tuturnya.

“Tapi saat itu saya berusaha sekuat mungkin untuk memperbaiki masalah ini. Namun akhirnya saya merasa sudah tidak sepaham dan memutuskan mengundurkan diri. Jika tidak menganggap ini masalah penting, saya mungkin masih ada di jajaran direksi,” tuturnya.

Editor: Abdul Haris