Marc Marquez Menggila di MotoGP 2025, Casey Stoner Beri Komentar Mengejutkan!

MOTOSPORT, iNews.id – Legenda MotoGP Casey Stoner mengaku sama sekali tidak terkejut melihat Marc Marquez mendominasi MotoGP 2025. Menurutnya, performa luar biasa Marquez bersama Ducati Lenovo Team adalah buah dari proses panjang yang kini membawanya pada fase paling matang dalam kariernya.

Saat ini, Marquez memimpin klasemen sementara MotoGP 2025 dengan 481 poin, hasil dari 9 kemenangan, termasuk 6 kali juara beruntun, serta 11 kali naik podium. Catatan impresif itu membuatnya berada di jalur kuat untuk merebut gelar juara dunia.

Baca Juga

Klasemen Sementara Grup A SEA Games 2025 Kelar Laga Timnas Putri Indonesia vs Thailand: Garuda Pertiwi Jadi Juru Kunci

Melihat performa itu, Stoner menilai bahwa Marquez telah sampai pada level berbeda, bukan hanya karena kecepatan, tapi juga karena kematangan strategi dan mentalitas.

"Bagi saya, ini bukan kejutan. Saya rasa Marc harus belajar sepanjang kariernya dan kini telah mencapai titik kedewasaan di mana ia masih memiliki kecepatan," ungkap Casey Stoner, dikutip dari Motosan, Senin (18/8/2025).

Stoner, yang pernah menjadi rival berat di era MotoGP sebelumnya, menambahkan bahwa Marquez sekarang tampil lebih dewasa, pintar, dan tahu betul bagaimana mengendalikan situasi.

"Tapi sekarang ia jauh lebih cerdas dan lebih bijaksana, saya rasa, dan ia beradaptasi dengan motornya dan memastikan ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya," lanjut Stoner.

"Jadi, kini ia telah mencapai titik di mana ia sangat sulit dikalahkan," tegasnya.

Sementara itu, MotoGP 2025 akan segera memasuki seri ke-14, yang bakal digelar di Sirkuit Balaton Park, Hungaria, pada 22–24 Agustus 2025. Balapan ini menjadi momen penting bagi para rival Marquez untuk mencoba menghentikan dominasinya, meski hal itu jelas tak akan mudah.

Mengapa Ini Penting untuk Dunia MotoGP?

Kebangkitan Marc Marquez tak hanya mengguncang klasemen, tapi juga menandai kembalinya “The Baby Alien” ke performa terbaiknya. Dengan usia yang matang dan pengalaman segudang, ia bukan sekadar cepat—ia kini menjadi lawan paling sulit untuk ditaklukkan.

Editor: Reynaldi Hermawan