Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : AC Milan Buka Negosiasi Baru untuk Joshua Zirkzee, Roma Terancam Gigit Jari!
Advertisement . Scroll to see content

Masa Kecil Nelson Dida Si Legenda AC Milan: Pecinta Voli, Benci Profesi Ayah

Selasa, 24 Agustus 2021 - 08:19:00 WIB
Masa Kecil Nelson Dida Si Legenda AC Milan: Pecinta Voli, Benci Profesi Ayah
Pecinta sepak bola pasti mengenal sosok Nelson Dida. Kiper legendaris AC Milan ini ternyata suka bermain bola voli saat masih bocah. (Foto: Sports Mob)
Advertisement . Scroll to see content

MILAN, iNews.id - Pecinta sepak bola pasti mengenal sosok Nelson Dida. Kiper legendaris AC Milan ini ternyata suka bermain voli saat masih bocah.

Dikutip dari Sportsmob, Selasa (24/8/2021), pria bernama asli Nelson de Jesus Silva itu lahir pada 7 Oktober 1973 di kota Irara, negara bagian timur laut Brasil, Bahia. Dia merupakan salah satu dari 10 bersaudara.

Rinciannya ada lima saudara perempuan dan empat saudara laki-laki. Seperti kebanyakan pesepak bola Brasil, dia terlahir di keluarga yang sangat sederhana.

Nelson Dida saat memperkuat Timnas Brasil (Foto: Twitter)

Ayahnya merupakan pegawai sebuah perusahaan kopi. Dida tak pernah menyukai pekerjaan sang ayah tersebut.

Sebab penjaga gawang jangkung berpostur 196 cm itu hanya suka menjadi atlet. Dia cinta olahraga dari sejak masih bocah.

Olahraga pertama yang dicintai Dida adalah voli. Dia kerap main voli bersama saudara-saudaranya. Sampai pada akhirnya legenda yang terkenal jago menggagalkan penalti ini mengenal sepak bola.

Dari situ dia langsung jatuh hati dengan si kulit bundar dan posisi favoritnya adalah kiper. Dida bersekolah di dekat rumahnya. Namun pikirannya selalu ada di sepak bola.

Berkat bakat di atas rata-rata, Dida masuk ke akademi Cruzeiro atas saran pelatih sepak bolanya. Dia kemudian juga sempat menimba ilmu di Vitoria.

Nelson Dida saat memperkuat Timnas Brasil (Foto: Twitter)

Singkat cerita dia akhirnya menjelema jadi kiper yang bisa diandalkan. Refleksnya begitu hebat hingga kerap membuat pemain lawan frustrasi.

Era keemasannya terjadi saat berkostum Milan dari 2000-2010. Di sana Dida berhasil meraih delapan trofi. Dua di antaranya adalah titel Liga Champions

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut