Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh! Iwan Bule Sebut Sosok Ideal Pimpin Timnas Indonesia, Cocok Gantikan Kluivert!
Advertisement . Scroll to see content

Media Belanda Sebut Patrick Kluivert Tak Layak Tangani Timnas Indonesia

Senin, 13 Oktober 2025 - 10:46:00 WIB
Media Belanda Sebut Patrick Kluivert Tak Layak Tangani Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

AMSTERDAM, iNews.id – Pengamat sepak bola Belanda, Valentijn Driessen, melontarkan kritik keras terhadap Patrick Kluivert dan jajaran staf asal Belanda yang menangani Timnas Indonesia usai kegagalan melaju ke Piala Dunia 2026. Kolumnis senior De Telegraaf itu menilai proyek besar Indonesia bersama Kluivert dan timnya telah gagal total, meski diisi banyak nama besar dari negeri Kincir Angin.

Driessen menulis dalam kolomnya, Indonesia sejatinya menaruh harapan besar pada proyek “Belanda” ini. Selain Kluivert sebagai pelatih kepala, beberapa sosok lain dari Belanda turut memperkuat struktur teknis Garuda seperti Alex Pastoor (asisten pelatih), Denny Landzaat (asisten fisik), Jordy Cruijff (penasihat teknis), serta Regi Blinker (pengembang tim). Namun, kontribusi besar tersebut berujung tanpa hasil manis.

Di bawah arahan Kluivert, Timnas Indonesia menelan dua kekalahan beruntun di Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia — masing-masing 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak. Hasil itu membuat Garuda terdampar di dasar klasemen tanpa satu pun poin dan gagal melangkah ke putaran final.

“Meskipun ada kontingen personel Belanda di semua tingkat staf dan skuad, mereka tersingkir oleh Irak,” tulis Driessen, dikutip dari Voetbal Primeur, Minggu (13/10/2025). 

“Penampilan yang buruk melawan lawan yang jauh lebih lemah. Ini niscaya akan berujung pada hari perhitungan, dan mayoritas pasukan Belanda akan segera harus meninggalkan lapangan di Jakarta. Mereka akan dianggap tidak layak.”

Pernyataan Driessen ini menyoroti ironi proyek sepak bola Indonesia yang semula dibanggakan karena membawa sentuhan Eropa, tetapi justru gagal menunjukkan hasil nyata. Dalam pandangannya, kegagalan Kluivert bukan sekadar soal taktik, melainkan cerminan buruknya adaptasi pelatih dan staf asing terhadap kultur sepak bola Asia.

Menurut Driessen, kehadiran figur-figur seperti Kluivert dan Cruijff diharapkan bisa membawa Indonesia melompat lebih jauh, mengingat rekam jejak mereka di Eropa sangat mentereng. Namun, setelah dua pertandingan penting yang berujung kekalahan, kepercayaan terhadap proyek tersebut diyakini akan menurun drastis.

Pengamat itu juga menilai, performa Indonesia di bawah Kluivert menunjukkan minimnya koneksi antara visi teknis Eropa dengan realitas pemain Asia Tenggara. 

“Mereka datang membawa filosofi besar, tapi lupa bahwa sepak bola di Asia tidak bisa hanya dijalankan lewat teori Eropa,” tulis Driessen dalam kritiknya.

Di sisi lain, publik sepak bola Belanda turut memperdebatkan keputusan Kluivert mengambil posisi sebagai pelatih Timnas Indonesia. Sebagian menilai langkah itu berisiko karena ekspektasi publik di Tanah Air sangat tinggi, sementara waktu adaptasi yang diberikan relatif singkat.

Kritik Driessen pun menambah tekanan terhadap Kluivert yang kini disebut berada di ujung masa jabatannya. PSSI diyakini akan melakukan evaluasi besar terhadap performa pelatih asal Belanda itu dan mempertimbangkan masa depan proyek pengembangan sepak bola nasional yang banyak melibatkan tenaga asing.

Meski pedas, kritik dari Valentijn Driessen mencerminkan pandangan realistis: bahwa sentuhan Eropa tak otomatis menjamin keberhasilan jika tidak diiringi pemahaman mendalam terhadap budaya dan karakter sepak bola Indonesia. Kini, publik Tanah Air menantikan langkah konkret dari federasi untuk menentukan arah baru Timnas Indonesia setelah proyek “nuansa Belanda” ini berakhir pahit.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut