Media Inggris Soroti Pencarian Pelatih Timnas Indonesia, Bocorkan 3 Nama
LONDON, iNews.id – Media Inggris, Sky Sports, ikut menyoroti pencarian pelatih Timnas Indonesia. Dalam pemberitaannya, Sky Sports menyebut tiga nama yang sedang didekati Tim Garuda.
PSSI kini berada dalam momen krusial karena proses pemilihan pelatih baru benar-benar menjadi perhatian publik. Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji menegaskan perburuan tersebut masih berjalan dan belum ada keputusan final, meski beberapa nama sudah ditemui langsung.
Situasi makin menarik setelah Sky Sports dari Inggris memberitakan John Herdman, mantan pelatih timnas Kanada, sudah bertemu dengan perwakilan PSSI. Laporan itu langsung memicu perbincangan luas lantaran Herdman dikenal memiliki rekam jejak kuat di level internasional.
Tidak hanya Herdman, Giovanni van Bronckhorst juga disebut menjadi target yang segera ditemui tim pencari pelatih. Nama mantan pelatih Rangers itu menambah ketatnya kompetisi menuju kursi kepelatihan Skuad Garuda.
PSSI sebelumnya hanya membocorkan negara asal kandidat pelatih, yakni Inggris, Spanyol, dan Belanda. Dari bocoran tersebut, sejumlah nama yang muncul dan sesuai profil adalah John Herdman dari Inggris, Jesus Casas dari Spanyol, serta Giovanni van Bronckhorst dari Belanda.
Sumardji menjelaskan, seluruh hasil wawancara di Eropa akan dipresentasikan secara lengkap setelah tiga perwakilan PSSI kembali ke Tanah Air. Evaluasi itu akan menjadi bahan pembahasan utama dalam rapat Komite Eksekutif (Exco).
"Akan ada ranking dari satu sampai lima. Setelah itu, dua pelatih terbaik akan dibahas lebih detail dalam rapat Exco," kata Sumardji kepada wartawan.
Hingga kini belum ada kepastian kapan perwakilan PSSI pulang dari Eropa untuk menggelar rapat Exco. Sumardji bahkan dikabarkan bakal menyusul, tetapi dia menegaskan masih menunggu jadwal yang benar-benar pasti.
Drama pemilihan pelatih kepala Timnas Indonesia masih terus bergulir dan dipastikan menjadi salah satu keputusan paling penting yang akan menentukan arah prestasi Skuad Garuda ke depan.
Editor: Abdul Haris