Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Alasan Bojan Hodak Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Nomor 1 Bukti Nyata!
Advertisement . Scroll to see content

Media Vietnam Sebut Doan Van Hau Sudah Lama Jadi Musuh Fans Indonesia, Ini Kisahnya

Rabu, 11 Januari 2023 - 14:00:00 WIB
Media Vietnam Sebut Doan Van Hau Sudah Lama Jadi Musuh Fans Indonesia, Ini Kisahnya
Bek Vietnam, Doan Van Hau. (Foto: Instagram/@doanvanhau_1904)
Advertisement . Scroll to see content

HANOI, iNews.id – Media Vietnam, VnExpress membeberkan sejarah panjang bek Timnas Vietnam, Doan Van Hau menjadi musuh fans Timnas Indonesia. Ternyata, semuanya bermula pada 2019 lalu.

Sebagaimana diketahui, Van Hau menjadi sorotan di Piala AFF 2022 ini karena sering kali melakukan aksi brutal ketika melakukan pelanggaran pada lawannya sejak fase grup. Puncaknya, pada leg pertama semifinal kontra Indonesia, dia mendapat hujatan keras dari publik Tanah Air.

Pasalnya, bek People’s Police Football Club itu melakukan tekel keras pada Dendy Sulistyawan dengan dua kakinya, tetapi wasit tak memberikan kartu apapun padanya. Kemudian, dia juga menendang kaki Ricky Kambuaya di kotak terlarang di penghujung babak kedua pada laga yang berakhir dengan skor imbang tanpa gol itu, tetapi lagi-lagi wasit tak menganggapnya melakukan pelanggaran.

Saat Tim Merah-Putih tumbang 0-2 di My Dinh Stadium, Van Hau pun tetap beberapa kali melakukan aksi berbahaya pada para pemain Indonesia. Dia pun memancing amarah dari Marc Klok dan kolega. Alhasil, para pecinta sepak bola Indonesia semakin geram padanya.

Namun ternyata, kebencian publik Tanah Air padanya sudah tumbuh sejak SEA Games 2019 silam. Saat itu, Van Hau menorehkan dua gol di partai final kontra Indonesia yang membantu timnya menyabet medali emas dengan skor 3-0 yang jelas menimbulkan luka di hati mereka.

Untungnya, mantan pemain Hanoi FC itu mengalami cedera sehingga absen melawan Pasukan Garuda di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022, Piala AFF 2020 dan SEA Games 2022. Jika dia bermain juga di ajang-ajang tersebut, mungkin kebencian pecinta sepak bola Tanah Air padanya semakin meningkat.

Pada akhirnya, Van Hau menjadi musuh bersama masyarakat Indonesia dalam leg kedua Piala AFF 2022 kemarin. Sejak menit-menit awal pertandingan, bek sayap kiri Vietnam itu sering kali terlibat benturan keras dengan Asnawi Mangkualam.

Pada menit 34, Van Hau menarik bola ke kiri dan langsung diblok oleh Asnawi dengan lututnya. Van Hau kemudian melompat dan membenturkan lututnya ke Asnawi yang membuat kedua pemain itu kesakitan.

Namun, wasit malah menganggap Asnawi yang melakukan pelanggaran. Alhasil, para pemain Indonesia tersulit emosi sehingga kedua tim terlibat perkelahian dengan saling mendorong. Kemudian, setelah situasi mereda, wasit mengganjar Asnawi dengan kartu kuning.

Empat menit kemudian, Van Hau melakukan overlap dan mencoba melindungi bola dengan tubuhnya dari Asnawi yang melakukan pressing. Kemudian, bek kanan Indonesia itu terjatuh dan memegang wajahnya karena disikut oleh Van Hau. Untungnya, kali ini wasit memberikan kartu kuning untuk bek berusia 24 tahun itu, yang menjadi kartu kuning pertamanya di Piala AFF 2022.

Di babak kedua, Van Hau terus terlibat perselisihan dengan para pemain Indonesia, yang sudah terlanjut emosi padanya. Alhasil, dia berkali-kali dihantam dengan pelanggaran keras dan juga beberapa kali diprovokasi.

Sayangnya, hingga akhir pertandingan Indonesia gagal mendapatkan gol dan kalah 0-2 setelah dibobol dua kali oleh Nguyen Tien Linh pada menit ke-3 dan 47. Alhasil, Indonesia gagal mencapai final ketujuh mereka di Piala AFF tahun ini.

Dengan begitu, semakin dalamlah luka yang ditinggalkan oleh Van Hau kepada para pecinta sepak bola Tanah Air. Jika kedua tim bertemu lagi, pastinya dia akan menjadi sorotan utama para fans Pasukan Garuda. 

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut