Mengenal Taiwan, Lawan Pertama Timnas Indonesia U-19
JAKARTA, iNews.id – Tim nasional Indonesia U-19 akan mengawali kampanyenya di Piala Asia U-19 2018 dengan melawan Taiwan U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (18/10/2018) pukul 19.00 WIB.
Dari segi pengalaman dan persiapan, Garuda Nusantara lebih pantas diunggulkan. Dari segi pengalaman, Indonesia pernah mencicipi mahkota juara Piala Asia edisi 1961. Kemudian pada edisi 1978 berhasil mencapai perempat final.
Meniliki dari aspek lain, sebelum berlaga di Piala Asia U-19 tahun ini, skuat Indra Sjafri itu juga memiliki persiapan yang matang dengan melakukan empat laga uji coba melawan Thailand, China, Arab Saudi serta Yordania.
Dua kondisi tersebut sangat berbanding terbalik dengan Taiwan. Sejak Piala Asia U-19 bergulir pada 1959, Taiwan hanya menorehkan sekali catatan positif dengan merebut tempat ketiga di Filipina 1966.
Setelah itu, dalam delapan hajatan yang digelar setelahnya yakni 1967 hingga 1974, mereka selalu tersingkir premature di fase grup. Kemudian setelah 1974, mereka selalu absen dalam kejuaraan tersebut sebelum akhirnya kembali berpartispasi pada 2018.
Selain miskin pengalaman, Taiwan jarang melakukan uji coba sebelum berlaga di Piala Asia tahun ini. Kondisi tersebut diungkapkan langsung Pelatih Vom Cha Num usai konferensi pers di SUGBK, Rabu (17/10/2018).
“Sebagai tim, kami jarang melakukan pertandingan uji coba internasional,” kata Num.
Meski begitu, timnas U-19 tak boleh memandang sebelah mata kekuatan Taiwan. Sebab pada ajang nanti, pasukan Num diperkuat tiga pemain yang menimba ilmu di Eropa. Persona yang dimaksud yakni Miguel Filip Sanberg dan Karl Fredik Josefsson yang bermain untuk klub Swedia serta William Rupert James Donkin yang membela tim muda Crystal Palace.
Memang, bermain di Eropa bukan jaminan bagi seorang pemain bakal tampil beringas bersama negaranya. Tapi setidaknya, mental, fisik dan teknik hasil berlatih di benua Biru patut diwaspadai.
Terlebih, walau masih berusia 17 tahun, Donkin juga sudah delapan kali memperkuat tim senior Taiwan. Kondisi tersebut yang patut diwaspadai Garuda Nusantara. Sebab tak jarang, hasil akhir pertandingan ditentukan dari kualitas individu.
Editor: Abdul Haris