Mesum di Grup WhatsApp, Yaya Toure Diusir dari Laga Amal

MANCHESTER, iNews.id – Mantan gelandang Manchester City Yaya Toure mengundurkan diri dari laga amal bertajuk Soccer Aid untuk UNICEF. Hal tersebut merupakan buntut dari tingkah mesumnya di Grup WhatsApp (WA).

Awalnya Toure masuk ke dalam anggota Tim World XI yang akan bentrok Tim Inggris di laga amal yang rencananya digelar bulan ini di Old Trafford. Semua anggota tim dimasukkan ke dalam sebuah grup WA.

Baca Juga

Jelang Bali United vs Persib Bandung: Johnny Jansen Kenang Momen Latih Eliano Reijnders di Belanda

Namun Toure malah bercanda di grup tersebut dengan mengirimkan video porno yang menampilkan wanita sedang mandi. Ayah dari tiga anak itu juga mengatakan bisa mengirimkan 19 wanita seperti itu kepada rekan setimnya di hotel jelang laga amal.

Bercandaan vulgar Toure membuat rekan setimnya risih. Di dalam grup tersebut terdapat legendaris Manchester United Patrice Evra, Wes Brown dan beberapa pemain wanita seperti Julie Fleeting, Lianne Sanderson, dan Chelcee Grimes.

Baca Juga

Prediksi Swiss Vs Jerman: Joachim Low Putar Otak Rotasi Pemain

“Semua orang di Soccer Aid muak dengan pesan Yaya. Dia bertindak dengan cara yang tidak senonoh dan itu tidak pantas. Itu benar-benar memalukan. Soccer Aid pertandingan amal yang bertujuan mengumpulkan uang untuk anak-anak,” kata salah seorang sumber dikutip dari The Sun, Sabtu (5/9/2020).

Setelah mendapat respons negatif, Toure kemudian menghapus pesan tersebut dan meminta maaf. Mantan penggawa Barcelona itu merasa bersalah dan akhirnya memutuskan angkat kaki dari laga amal.

Baca Juga

Belanda Kalahkan Polandia, Steven Bergwijn Jadi Pahlawan

“Soccer Aid untuk Unicef ​​telah mendiskusikan hal di atas dengan individu yang bersangkutan. Dia memutuskan tidak lagi berpartisipasi dalam acara tahun ini. Perilaku tersebut dirasa tidak sejalan dengan nilai-nilai acara. Itu adalah hal yang tepat baginya untuk mundur dari pertandingan tahun ini,” ujar juru bicara Soccer Aid.

“Ada aturan jarak sosial yang ketat di hotel tempat tim menginap sehingga saran Yaya kepada rekan satu timnya tidak akan pernah terwujud. Hotel diblokir hanya untuk tim dan semua yang bekerja untuk pertandingan. Orang tidak bisa datang dan pergi begitu saja.Yaya bertingkah sangat bodoh dan sekarang membayar harga atas kebodohannya.”

Editor: Abdul Haris