Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Arne Slot Blak-blakan usai Liverpool Dibantai Man City: Mereka Lebih Baik Segalanya!
Advertisement . Scroll to see content

MU Lewati Start Terburuk dalam 33 Tahun usai Dibantai Man City, Amorim Pasrah

Senin, 15 September 2025 - 07:30:00 WIB
MU Lewati Start Terburuk dalam 33 Tahun usai Dibantai Man City, Amorim Pasrah
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim. (Foto: NYT)
Advertisement . Scroll to see content

MANCHESTER, iNews.id – Pelatih Manchester United (MU) Ruben Amorim kembali dipaksa membela sistem permainannya setelah pasukannya menelan kekalahan telak 0-3 dari Manchester City pada Derby Manchester pada pekan keempat Liga Inggris 2025-2026, Minggu (14/9/2025) malam WIB. Hasil di Etihad Stadium itu membuat Setan Merah mencatat start terburuk mereka di ajang Premier League dalam 33 tahun terakhir.

MU kini baru mengumpulkan empat poin dari empat pertandingan awal musim ini. Catatan tersebut bukan hanya mencerminkan awal musim yang mengecewakan, tetapi juga menegaskan reputasi buruk Amorim. Sejak Perang Dunia II, tidak ada pelatih MU yang memiliki persentase kemenangan lebih rendah darinya.

Lebih parah lagi, sejak Amorim ditunjuk pada November lalu, Setan Merah menjadi tim dengan raihan poin paling sedikit dibandingkan klub-klub lain yang selalu tampil di Premier League. Mereka hanya mampu meraih rata-rata satu poin per laga dengan selisih gol minus 13, sebuah statistik yang membuat posisi Amorim semakin disorot.

Amorim mengakui kekalahan dari Manchester City terjadi karena kualitas lawan di momen penting. “Penampilan kami tidak bagus. Pada momen-momen penting, mereka lebih baik daripada kami,” ujarnya usai laga, dikutip dari Sky Sports.

Meski demikian, Amorim berusaha tetap rasional. Dia menegaskan dirinya sadar dengan rekor buruk yang tercatat, sekaligus memahami rasa frustrasi para pendukung. 

“Saya mencoba bersikap rasional. Saya melihat catatan itu. Saya mengerti rasa frustrasi dan keputusan yang muncul dari hal itu. Saya menerima kritik. Itu saja,” tambahnya.

Banyak fans United memilih meninggalkan stadion sebelum peluit akhir dibunyikan. Menanggapi hal itu, Amorim hanya bisa memberikan pesan singkat. 

“Pesan saya? Saya akan melakukan segalanya. Selalu memikirkan apa yang terbaik untuk klub. Sampai saya masih di sini, saya akan memberikan yang terbaik. Selebihnya bukan keputusan saya. Saya lebih menderita daripada para fans,” ungkapnya.

Sorotan utama yang ditujukan kepada Amorim adalah soal keras kepalanya mempertahankan formasi 3-4-2-1. Kritik menyebut sistem tersebut gagal memberi keseimbangan dan konsistensi, tetapi Amorim menolak untuk berubah. 

“Ada banyak hal yang kalian tidak tahu selama bulan-bulan ini, tapi saya menerimanya. Ketika saya ingin mengubah filosofi saya, saya akan mengubahnya. Jika tidak, maka kalian harus mengganti orangnya,” katanya tegas.

Dia juga menambahkan, kritik terhadap sistem hanya muncul setiap kali tim kalah. 

“Saya tidak percaya pada anggapan sistem adalah masalahnya. Jadi saya bermain dengan cara saya dan saya akan terus bermain dengan cara itu sampai saya memutuskan untuk mengubahnya,” jelas Amorim.

Amorim menegaskan dia memahami dinamika sepak bola modern, di mana hasil menentukan narasi. 

“Saya mengerti bagaimana sepak bola bekerja dan hasil yang menentukan cerita. Saya melihatnya seperti itu. Saya tahu ini sulit untuk orang-orang. Fans tidak ingin mendengar hal-hal seperti itu. Saya tidak berbohong kepada diri saya sendiri. Saya melihat rekornya dan saya menerima keputusan apa pun,” pungkasnya.

Dengan tekanan yang semakin besar dan fans yang mulai kehilangan kesabaran, masa depan Amorim di Old Trafford kini berada di ujung tanduk. MU menghadapi pilihan sulit: bertahan dengan filosofi Amorim atau mencari sosok baru yang bisa membangkitkan kembali kejayaan klub.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut