Murka! Conte Semprot Pasukannya usai Napoli Dikalahkan 10 Orang AC Milan
MILAN, iNews.id – Pelatih Napoli Antonio Conte tak bisa menyembunyikan kemarahannya. Dia menyemprot pasukannya karena kalah 1-2 dari AC Milan yang bermain 10 orang di babak kedua.
Napoli harus menelan kekalahan perdana musim ini setelah ditundukkan AC Milan 1-2 di San Siro, pada giornata kelima Liga Italia 2025-2026, Senin (29/9/2025). Padahal, tuan rumah bermain dengan 10 orang. Antonio Conte menilai hasil ini jadi peringatan bagi timnya yang belakangan terlalu mudah kebobolan, meski ia tetap membela keputusan soal susunan pemain dan pergantian.
Partenopei datang ke laga ini dengan krisis lini belakang. Empat bek utama, yakni Leonardo Spinazzola, Mathias Olivera, Amir Rrahmani, dan Alessandro Buongiorno, harus absen karena cedera. Alhasil, Conte memberi kesempatan debut kepada dua rekrutan baru, Luca Marianucci dan Miguel Gutierrez.
Namun, awal pertandingan langsung mengejutkan. Baru tiga menit berjalan, Christian Pulisic melewati Marianucci dengan mudah sebelum mengirimkan umpan yang diselesaikan Alexis Saelemaekers menjadi gol pembuka. Tak berhenti di situ, Pulisic kemudian menambah keunggulan Milan di menit ke-31 lewat penyelesaian klinis.
Situasi berbalik di babak kedua saat Pervis Estupiñán diganjar kartu merah karena menjatuhkan Giovanni Di Lorenzo. Napoli mendapat penalti dan Kevin De Bruyne sukses memperkecil skor menjadi 1-2. Di penghujung laga, David Neres hampir menyamakan kedudukan, namun tendangannya hanya membentur mistar gawang. Milan akhirnya berhasil mempertahankan kemenangan meski dengan 10 pemain.
Conte mengakui start buruk membuat timnya sulit bangkit. “Sayang sekali kami kebobolan terlalu cepat, seharusnya seluruh tim bisa melakukan lebih baik dalam dua situasi itu,” kata Conte kepada DAZN Italia.
“Memulai pertandingan di San Siro dengan tertinggal satu gol di menit keempat bukan hal mudah. Secara keseluruhan saya suka permainan tim di babak pertama, kami menekan tinggi, menciptakan peluang, tapi memang ada pekerjaan rumah karena belakangan kami terlalu banyak kebobolan.”
Conte menegaskan bahwa kekuatan Napoli selama ini ada di pertahanan. “Bertahan selalu jadi kekuatan terbesar kami, jadi kami harus terus bekerja dan meningkatkan diri. Namun datang ke San Siro dengan otoritas seperti ini melawan tim sekuat Milan seharusnya tetap memberi kami rasa positif,” tambahnya.
Kekalahan ini membuat Napoli kini harus berbagi posisi puncak klasemen Serie A dengan Milan dan Roma, sama-sama mengoleksi 12 poin dari lima laga.
“Ini kekalahan pertama dalam lima pertandingan, dan itu melawan Milan yang sangat kuat di San Siro. Itu bisa terjadi. Tapi para pemain tahu kami harus lebih baik sebagai tim, karena kami membuat hidup kami sendiri sulit saat tertinggal 0-2,” ujar Conte.
Keputusan Conte memainkan Marianucci sejak awal sempat dipertanyakan, apalagi bek 21 tahun itu sama sekali belum mencatat menit bermain sebelumnya. Namun sang pelatih membela pilihannya.
“Marianucci adalah pemain yang direkrut Napoli, jadi dia bagian dari skuad. Dia berlatih dengan baik dan pantas mendapatkan kesempatan ini. Dia punya potensi besar dan membuktikan bahwa dia layak berada di tim ini,” tegas Conte.
Conte juga menyoroti kondisi lini belakang yang krisis. “Pada Rabu nanti, kami berharap tidak ada masalah dengan Juan Jesus dan Beukema, karena kami tidak punya bek tengah lain. Di Lorenzo diskors di Liga Champions, sementara Spinazzola dan Olivera masih cedera otot. Jika Anda bermain tiap tiga hari dan seluruh lini belakang cedera, maka Anda harus membuat evaluasi,” jelasnya.
Debut Gutierrez juga mendapat perhatian. Bek kiri asal Spanyol itu belum pernah bermain dalam beberapa bulan terakhir, namun Conte menegaskan pilihannya didorong kebutuhan. “Gutierrez belum bermain cukup lama, tapi Pasquale Mazzocchi juga belum bugar penuh, jadi kami terpaksa mengambil risiko,” katanya.
Pergantian pemain pada menit ke-73 juga menimbulkan kontroversi. Conte menarik keluar Kevin De Bruyne, Rasmus Højlund, dan Scott McTominay secara bersamaan. De Bruyne terlihat frustrasi ketika ditarik keluar. “Saya mencoba memasukkan tenaga baru karena Milan mulai bertahan rapat, kami butuh sesuatu yang berbeda. Menurut saya itu keputusan tepat di momen itu,” jawab Conte.
Saat ditanya soal ekspresi kesal De Bruyne, Conte menegaskan dirinya tak ambil pusing. “Saya harap dia kesal pada hasil pertandingan, karena kalau dia kesal pada hal lain, maka dia sedang berhadapan dengan orang yang salah,” tegas Conte dengan nada keras.
Editor: Abdul Haris