Mykhailo Mudryk Disebut Bisa Dapat Ballon d'Or karena Punya Gaya Rambut Unik

LONDON, iNews.id- Juara Dunia Tinju kelas berat, Oleksandr Usyk yakin bintang Timnas Ukraina Mykhailo Mudryk bisa mendapat Ballon d'Or. Sebab, Mudryk gampang menarik perhatian.

Karier kedua atlet yang sama-sama berasal dari Ukraina itu saat ini sedang naik-naiknya. Usyk memegang tiga gelar sabuk juara dunia tinju, sedangkan Mudryk baru saja didatangkan ke Liga Inggris dengan bayaran yang cukup tinggi, yakni sekitar 88 juta poundsterling.

Baca Juga

Klasemen Sementara Grup H Piala Dunia U-17 2025 Kelar Laga Timnas Indonesia U-17 vs Brasil U-17: Garuda Asia Ke-3, Brasil dan Zambia Lolos 32 Besar!

"Nilai transfer itu tidak mengejutkan. Semua harga mengalami kenaikan sekarang. Menurut saya, dia (Mudryk) pantas dihargai lebih dari 100 juta poundsterling karena saya sudah lama melihatnya bermain," tutur Usyk, dilansir dari TalkSport, Selasa (14/3/2023).

Usyk yang dikenal sebagai petinju handal ternyata juga seorang pecinta sepak bola. Dia mengaku sudah memerhatikan Mudryk sejak atlet sepak bola itu masih bermain di timnas muda.

Baca Juga

Chelsea Gasak Leicester City 3-1, Graham Potter Girang The Blues Mulai Bangkit

"Saya pertama kali melihatnya mungkin pada saat dirinya bermain untuk Timnas Ukraina U-18 atau U-19. Gaya rambut dan tatonya menarik perhatian. Saya melihatnya bermain dan menyukainya," ujar petinju 36 tahun itu.

"Dari penglihatan saya, sepertinya dia (Mudryk) bisa memberikan Ukraina Ballon d'Or keempatnya," lanjut Usyk.

Baca Juga

Chelsea Paksa Leicester City Telan 5 Kekalahan Beruntun

Sepanjang sejarah, hanya ada tiga pesepakbola asal Ukraina yang berhasil memenangi gelar individu bergengsi itu. Mereka ialah Oleg Blokhin (1975), Igor Belanov (1986), dan Andriy Shevchenko (2004).

Sejak didatangkan Chelsea dari Shakhtar Donetsk Januari lalu, Mudryk masih belum menemukan performa terbaiknya. Dia bermain enam kali untuk The Blues -julukan Chelsea- dan hanya mencatatkan satu asis.

Baca Juga

Infografis Pelatih Chelsea Graham Potter Cetak Sejarah di Liga Champions

Editor: Ibnu Hariyanto