Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Setelah Bonus Rp1 Miliar, Pemerintah Siapkan Dana Pensiun Atlet Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Nasib Vanenburg di Timnas Indonesia U-23 Ditentukan Hasil Lawan Korsel?

Minggu, 07 September 2025 - 13:30:00 WIB
Nasib Vanenburg di Timnas Indonesia U-23 Ditentukan Hasil Lawan Korsel?
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg. (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

SIDOARJO, iNews.id – Nasib Gerald Vanenburg di Timnas Indonesia U-23 dipertanyakan publik jelang laga penentuan kontra Korea Selatan (Korsel). Apakah kekalahan Garuda Muda akan membuat posisinya terancam? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akhirnya memberikan jawaban yang menenangkan.

Timnas Indonesia U-23 akan melakoni laga terakhir Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 menghadapi Timnas Korea Selatan U-23 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (9/9/2025). 

Hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari sebelas grup yang akan mendapat tiket lolos. Saat ini, Indonesia berada di peringkat kelima dalam klasemen peringkat kedua. Ironisnya, dari empat peringkat kedua terbaik, yakni China, Iran, Turkmenistan, dan Yaman sudah mengumpulkan enam poin hasil dua kemenangan. 

Artinya, kemenangan atas Korsel menjadi harga mati agar Indonesia lolos ke Piala Asia -23 2026. Jika seri atau kalah, skuad Garuda Muda dipastikan gagal melaju ke putaran final. 

Kondisi itu membuat banyak pihak berspekulasi mengenai masa depan Vanenburg. Namun Erick Thohir menegaskan, hasil laga melawan Korsel tidak akan serta merta menentukan nasib pelatih asal Belanda tersebut.

"Saya rasa kan kita sudah bicara kita sedang membangun strata kepelatihan bahwa sekarang kita sudah punya technical director (Alexander Zwiers). Kita kontrak 4 tahun. Sebelumnya dia adalah technical director dari Yordani. Di Yordania selama 6 tahun dia berhasil membawa negara itu pertama kali ke Piala Dunia," kata Erick di Sidoarjo, Sabtu (6/9/2025).

Menurut Erick, semua pelatih tim nasional saat ini dikontrak dua tahun agar memiliki waktu cukup untuk menanamkan filosofi permainan. Ia menekankan, Timnas U-23 maupun senior sudah mulai konsisten dengan pola empat bek dan permainan ball possession menyerang.

Erick juga menilai Vanenburg masih berada di jalur yang benar. Meski gagal meraih gelar di Piala AFF U-23 2025, prestasi membawa tim dua kali berturut-turut ke partai final tetap menjadi bukti kemajuan.

"Ya, ini memang kalau diubah terus nanti akhirnya konsep daripada pembangunan formasi ke depan berubah-berubah lagi. Nah, ini yang kita harus jaga, kita harus sabar. Ya, kembali ada resiko tapi saya rasa hasilnya kemarin di AFF cukup baik kita back to back ketemu di final ya. Jadi bukan situasi yang merosot," jelas Erick.

Lebih lanjut, Erick mengingatkan bahwa fokus utama PSSI adalah Olimpiade 2028. Karena itu, Piala Asia U-23 kali ini tidak menjadi patokan tunggal untuk menentukan masa depan pelatih.

"Hari ini memang saya sudah sampaikan bahwa waktu itu kita bicara memang kan kita fokus kepada Olimpiade 2028. Di mana Piala Asia tahun ini tidak merupakan kualifikasi Olimpiade. Jadi ya memang berbagai pertimbangan nanti kita lihat," tambahnya.

Dengan kepastian itu, publik bisa bernapas lega. Vanenburg masih akan memimpin Garuda Muda, apapun hasil kontra Korea Selatan. PSSI memilih menjaga konsistensi proyek jangka panjang daripada sekadar mencari hasil instan.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut