Netizen Kecewa Bus Thailand Diserang saat Masuk SUGBK: Psywar Itu yang Elegan!

JAKARTA, iNews.id – Bus yang ditumpangi Timnas Thailand sebelum menghadapi Indonesia di laga Grup A Piala AFF 2022 diserang oknum suporter. Netizen merasa kecewa dengan perilaku yang dilakukan beberapa oknum tersebut.

Pertandingan tersebut dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Kamis (29/12/2022) sore WIB. Hasilnya, Indonesia yang sempat unggul lebih dulu harus puas bermain imbang dengan skor akhir 1-1.

Baca Juga

Ucapan Anak Shin Tae-yong Kembali Viral Setelah Timnas Indonesia U-22 Gagal Lolos Semifinal SEA Games 2025

Namun menjelang laga tersebut, ada kejadian yang menyita perhatian. Sejumlah suporter tampak merusak bus yang ditumpangi Timnas Thailand. Tentu saja hal tersebut bisa mencoreng nama sepak bola Indonesia di mata internasional.

Akibat serangan yang dilakukan oknum suporter tersebut, bus yang ditumpangi Timnas Thailand pun mengalami beberapa kerusakan. Untungnya, tidak ada korban jiwa atas terjadinya insiden tersebut.

Baca Juga

Klasemen Grup A Piala AFF 2022 usai Indonesia Ditahan Imbang Thailand, Kamboja Hajar Brunei

Netizen yang melihat kejadian tersebut pun merasa kecewa dengan perilaku yang ditunjukan para oknum tersebut. Pasalnya, hal tersebut diyakini akan membuat sepak bola Indonesia akan dicap buruk di mata internasional, khususnya ASEAN.

Baca Juga

Hasil Piala AFF 2022: Kamboja Hajar Brunei 5-1, Tim Keisuke Honda Jaga Peluang Lolos Semifinal

“Apa untungnya kayak gini bos? Dipandang jelek se-ASEAN yang ada,” cuit seorang netizen di Twitter, @m_rinan***, Kamis (29/12/2022).

Dirinya pun mengerti bahwa hal tersebut dilakukan oleh oknum tersebut untuk melakukan psywar kepada Timnas Thailand. Namun dirinya merasa hal tersebut bukanlah cara yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

Baca Juga

Witan Trending Topic Medsos usai Buang Peluang Emas Lawan Thailand, Netizen: Kerasukan Nunez

“Psywar itu yang elegan dikit lah, dengan buat koreo kek atau apa lah gitu yang lainnya,” ucapnya.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya