Oezil Pensiun dari Timnas, Legendaris Jerman Salahkan DFB
BERLIN, iNews.id – Legendaris Jerman Dietmar Hamann menyalahkan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) usai Mesut Oezil pensiun dari tim nasional. Oezil tak mau lagi berseragam Der Panzer akibat mendapat rasisme dari DFB.
DFB menilai Oezil yang merupakan warga negara Jerman berdarah Turki sudah mencoreng rasa nasionalismenya usai kedapatan berfoto dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan awal Juni lalu. Foto tersebut diungah dalam akun Instagram pribadi Oezil @m10_official.
Badan sepak bola tertinggi di Jerman itu menganggap Oezil terlibat dalam kampanye politik Erdogan yang saat itu tengah mencalonkan diri sebagai presiden Turki. Namun pemain Arsenal itu tak merasa ada maksud tersembunyi di balik foto tersebut.
Oezil hanya berfoto dengan presiden yang memimpin negara keluarganya. Namun DFB tak terima dengan alasan tersebut dan tetap menyudutkannya. Akibatnya, Oezil merasa mendapat perlakuan rasisme karena dia seorang imigran. Mantan pemain Real Madrid itu akhirnya memutuskan gantung sepatu dari timnas, Minggu (22/7/2018) waktu setempat.
Melihat sikap DFB, Hamann mengaku kesal. Gelandang yang sempat berseragam Liverpool dan Bayern Muenchen itu menyayangkan sikap DFB yang membesar-besarkan perkara foto Oezil dengan Erdogan.
“Kerja buruk dari DFB. Sikap kepemimpinan yang sangat lemah. Mereka membiarkan masalah itu berkembang. Itu sebabnya semua orang (warga Jerman) mulai menyerang Oezil,” kata Hamann dikutip Tribalfootball.
Hamann juga menyayangkan sikap Oezil yang berfoto bersama Erdogan dan diunggah ke media sosial. Pria berusia 44 tahun itu menilai orang Jerman memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Tentu foto Oezil dan Erdogan tersebut akan memici kontroversi.
Ditambah, Der Panzer saat itu akan mengarungi hajatan Piala Dunia 2018. Konflik foto tersebut tentu sedikit banyak mempengaruhi performa tim di lapangan.
“Apa yang terjadi pada Oezil sebenarnya membuat rasa tidak enak di mulut saya. Tentu saja, perilakunya tidak terlalu pintar dengan mengambil gambar tepat sebelum Piala Dunia. Tetapi DFB seharusnya bisa mengurus masalah itu,” ujar mantan pesepak bola yang sudah melakoni 59 penampilan bersama timnas Jerman itu.
Editor: Abdul Haris