Park Hang Seo Disebut Tolak Latih Timnas Indonesia, Media Vietnam Ungkap Alasannya
HANOI, iNews.id – Isu Park Hang Seo menjadi kandidat pelatih baru Timnas Indonesia mendapat tanggapan menarik dari media Vietnam. Portal berita olahraga ternama, Soha.vn, meyakini pelatih asal Korea Selatan tersebut tidak akan tertarik menangani skuad Garuda karena filosofi sepak bolanya berbeda dengan arah kebijakan PSSI.
Sebagaimana diketahui, posisi pelatih kepala Timnas Indonesia kini kosong setelah Patrick Kluivert resmi didepak oleh PSSI. Federasi tengah mencari sosok pengganti yang dinilai mampu membawa tim nasional tampil lebih konsisten dan kompetitif di level internasional.
Beberapa nama mencuat sebagai kandidat kuat, mulai dari Shin Tae-yong, Timur Kapadze, hingga Park Hang Seo. Nama terakhir bahkan juga sempat dikaitkan dengan Timnas Thailand, yang baru saja berpisah dengan pelatih asal Jepang, Masatada Ishii.
Park Hang Seo bukan nama asing di kawasan Asia Tenggara. Juru taktik berusia 68 tahun itu dikenal sebagai sosok yang membawa Timnas Vietnam menembus masa keemasan antara 2018 hingga 2023, termasuk meraih gelar Piala AFF 2018 dan medali emas SEA Games 2019 serta 2021.
Namun menurut Soha, meski namanya ramai disebut di media Indonesia dan Thailand, kemungkinan besar Park tidak akan menerima tawaran dari kedua negara tersebut. Usia dan pencapaiannya yang sudah matang menjadi alasan utama.
“Meski namanya kini santer disebut di media Thailand dan Indonesia, kemungkinan Park Hang-seo menerima tawaran melatih kedua negara itu sangat kecil. Di usia 68 tahun, dia sudah melewati masa puncak kariernya, dan yang lebih penting, dia tidak lagi merasa perlu membuktikan apa pun di Asia Tenggara,” tulis Soha, Rabu (22/10/2025).
Selain faktor usia, Soha juga menilai Park tidak akan nyaman bekerja di lingkungan federasi yang tidak memiliki arah pembangunan jangka panjang. Media tersebut menyebut PSSI terlalu fokus pada target instan, bukan pada kontinuitas pengembangan pemain.
“Alasan lain yang membuatnya enggan kembali melatih adalah situasi berisiko di Thailand dan Indonesia. Di Indonesia, meski tengah naik daun berkat kebijakan naturalisasi pemain berdarah Eropa, cara kerja federasi (PSSI) kerap membuat banyak pelatih asing berpikir dua kali,” tulis Soha.
Media itu menyoroti kebiasaan PSSI yang terlalu cepat mengambil keputusan terhadap pelatih. Mereka menilai keputusan memecat Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert dalam waktu berdekatan menjadi bukti inkonsistensi kebijakan federasi.
“PSSI tampak menjalankan strategi ‘jalan pintas’, mengorbankan stabilitas demi ambisi tampil di Piala Dunia 2026 — sesuatu yang bertentangan dengan filosofi Park yang mengutamakan pembangunan jangka panjang dan kesinambungan,” lanjut laporan tersebut.
Pernyataan media Vietnam itu seolah menjadi penegasan bahwa Park Hang Seo bukan tipe pelatih yang tertarik menangani proyek jangka pendek. Dia dikenal lebih menyukai pekerjaan yang melibatkan proses pembinaan berkelanjutan, bukan hanya hasil instan.
Meski begitu, rumor mengenai kemungkinan Park melatih Timnas Indonesia masih menjadi perbincangan hangat di kawasan ASEAN. Penggemar sepak bola Indonesia menilai pengalaman dan karisma Park bisa menjadi nilai tambah besar, andai PSSI mau berkomitmen pada pembangunan jangka panjang seperti yang pernah dia lakukan di Vietnam.
Untuk saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Park Hang Seo terkait rumor tersebut. Namun, komentar dari Soha memperlihatkan bahwa peluang mantan pelatih Vietnam itu berlabuh ke Indonesia sangat kecil, setidaknya dalam waktu dekat.
Editor: Abdul Haris