Patah Hati Dikartu Merah, Ciro Alves Kirim Surat Terbuka untuk PSSI
TERNATE, iNews.id – Penyerang Persib Bandung, Ciro Alves, mengirim surat terbuka untuk PSSI. Dalam surat itu, ia meluapkan kekecewaannya usai dikartu merah saat Persib melawan Malut United.
Persib takluk 0-1 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, markas Malut United pada pekan ke-31 Liga 1 2024-2025, Jumat (4/5/2025) malam. Gol Malut United dicetak Wahyu Prasetyo pada menit ke-65.
Kekalahan itu menunda pesta juara Persib Bandung. Bukan itu saja, kekalahan itu juga diperburuk dengan kartu merah yang diterima Ciro Alves pada menit ke-72.
Striker asal Brasil itu diusir wasit Agung Setiawan karena dianggap menyikut pemain Malut United, Wbeymar Angulo. Padahal, dalam tayang ulang tampak Ciro tak sengaja melakukan itu.
Saking kecewanya, Ciro sempat protes ke wasit. Ia juga sampai meneteskan air mata, dan menjelaskan ketidaksengajaannya itu kepada pelatih Malut United, Imran Nahumarury.
Usai laga, Ciro meluapkan kekecewaannya itu melalui Instagram Story. Menurutnya, kartu merah itu tidak adil.

Dalam pernyataannya tersebut, sang pemain mengaku sangat terpukul, merasa tidak pantas menerima hukuman tersebut, dan meminta PSSI untuk menyelidiki insiden tersebut demi menjunjung tinggi prinsip fair play.
“Selama saya bermain di Indonesia, saya selalu menunjukkan rasa hormat kepada semua lawan. Ini bukan karakter saya untuk diusir dari lapangan. Dan kartu merah ini adalah yang pertama saya terima, dengan cara yang menurut saya tidak adil,” tulis Ciro di IG Story, akun @cirooficial, Sabtu (3/5/2025).
Pemain 36 tahun itu menambahkan, sepanjang musim dirinya selalu berjuang untuk tetap bermain, bahkan dalam kondisi cedera, demi membantu tim yang sedang dilanda krisis pemain.
“Saya tidak pernah cedera serius, dan bahkan saat merasakan sakit, saya tetap bermain. Musim ini sangat berat dengan banyak pemain cedera, dan saya selalu ingin tampil untuk membantu tim,” ujarnya.
Kekecewaannya semakin dalam karena menurutnya keputusan wasit tidak mencerminkan kenyataan di lapangan. Ia menyebut para pemain lawan sendiri menyatakan bahwa ia tidak layak menerima kartu merah.
“Bahkan pemain Malut bilang saya tidak layak dikartu merah. Semua orang mengira VAR dipanggil untuk mengecek kemungkinan penalti untuk Beckham, bukan untuk mengusir saya. Saya benar-benar terkejut,” ujarnya.
Ciro menggambarkan momen tersebut sebagai salah satu pengalaman paling menyakitkan selama kariernya karena merasa tidak bisa berbuat apa-apa terhadap ketidakadilan yang menimpanya.
“Saya patah hati. Ini bukan pertandingan biasa — ini laga yang sangat berarti bagi saya. Tapi saya malah dikeluarkan karena keputusan yang tidak saya pahami. Itu perasaan paling buruk: tahu kamu tidak salah, tapi tidak bisa mengubah apa pun.”
Sebagai penutup, sang pemain menyerukan agar federasi menindaklanjuti insiden tersebut dan menegakkan keadilan.
“Tolong, dari lubuk hati saya, saya mohon federasi menyelidiki ini. Saya akan selalu mendukung permainan yang adil.”
Editor: Abdul Haris