Patrice Evra Murka! Sebut Pemain Juventus Generasi Lemah
TURIN, iNews.id – Legenda Juventus, Patrice Evra, melancarkan kritik pedas terhadap para pemain Bianconeri usai pemecatan Igor Tudor. Melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Evra menyebut skuad Juventus saat ini sebagai “generasi lunak” yang kehilangan semangat dan nilai-nilai sejati klub.
Mantan bek kiri asal Prancis itu membandingkan situasi pemecatan Tudor dengan pengalaman pahitnya ketika Manchester United memecat David Moyes pada 2014 lalu.
Evra dikenal aktif di media sosial dan kerap berbicara blak-blakan tentang isu sepak bola. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa pemecatan pelatih bukan sepenuhnya kesalahan manajemen, tetapi juga tanggung jawab para pemain yang gagal memberikan hasil di lapangan.
“Juventini yang terhormat, saya melihat beberapa pesan dari orang-orang yang mengatakan mereka menginginkan saya sebagai direktur atau pelatih, tetapi saya pensiun empat tahun lalu dan tidak akan kembali ke sepak bola. Ini karena saya harus mengorbankan segalanya demi sepak bola, dan saya terlalu menikmati diri saya saat ini. Saya orang yang bahagia dan karena itu saya akan egois tentang hal itu,” kata Evra dikutip dari Football Italia.
“Saya hanya ingin membalas pemecatan Tudor. Terima kasih pelatih untuk segalanya. Ini pesan untuk para pemain. Ketika mereka (klub) memecat pelatih, itu berarti Anda belum melakukan pekerjaan Anda di lapangan. Itu hanya terjadi sekali sepanjang karier saya, ketika saya di Manchester United dan mereka memecat David Moyes. Saya merasa sangat buruk, dan saya harap para pemain Juventus saat ini merasakan hal yang sama, karena mereka telah berganti tiga atau empat pelatih dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.
Evra menegaskan bahwa setiap pemain Juventus harus bertanggung jawab atas performanya sendiri, bukan sekadar menyalahkan pelatih.
Mantan pemain Timnas Prancis itu juga mengkritik keras mentalitas pemain modern, yang menurutnya lebih sibuk dengan citra dan gaya hidup ketimbang fokus pada sepak bola.
“Anda di Juve, Anda harus bertanggung jawab. Masalahnya, ini tidak berhasil untuk generasi baru, ini adalah generasi yang lemah. Jadi semua komentator dan pakar yang merupakan mantan pemain hanya membuang-buang waktu untuk berbicara dengan mereka," tuturnya.
“Kami adalah pemain sepak bola, kami bermain untuk gairah, untuk seragam, untuk sejarah, untuk memberi makan keluarga kami," ucapnya.
Evra menambahkan bahwa dunia sepak bola modern sudah berubah drastis dan Juventus saat ini telah kehilangan nilai-nilai tradisionalnya.
“Inilah mengapa saya tidak bersikap keras pada mereka, karena kami tidak memiliki gangguan-gangguan itu. Kami akan makan, tidur, bermain sepak bola, itu saja. Dunia telah berubah, bukan hanya sepak bola. Juve telah berubah total, kami telah kehilangan nilai-nilai sejati.”
Dalam video tersebut, Evra juga bernostalgia dengan masa keemasannya di bawah asuhan Massimiliano Allegri. Ia menyebut musim 2014–2015 sebagai salah satu periode terbaik dalam kariernya di Juventus.
“Liga terbaik yang saya menangkan sepanjang hidup saya adalah bersama Max Allegri pada musim 2014-15, saya pikir kami berada di peringkat ke-13 liga, kalah dari Sassuolo, banyak pemain ingin menyingkirkan Max, tetapi saya melihat hal yang sama di United ketika mereka mencoba mengatakan bahwa Moyes adalah satu-satunya alasan mereka kalah.”
Evra menegaskan bahwa menyingkirkan pelatih bukan solusi utama.
“Pecat pelatihnya, sekarang tidak ada alasan. Jika Anda tidak ingin bertahan di Juve, pergilah. Anda terlalu lemah.”
Pemecatan Igor Tudor hanya 11 pertandingan setelah musim dimulai membuat manajemen Juventus bergerak cepat mencari pengganti.
Sejumlah laporan menyebut Luciano Spalletti, eks pelatih Timnas Italia dan Napoli, akan resmi diumumkan akhir pekan ini sebagai pelatih baru Bianconeri.
Sementara itu, Massimo Brambilla ditunjuk sebagai pelatih interim dan akan memimpin Juventus dalam laga Serie A kontra Udinese di Turin pada Rabu malam waktu setempat.
Editor: Reynaldi Hermawan