Paul Scholes Sebut Gelandang Terbaik di Premier League Saat ini: Bukan Pemain Tim Big Six!

MANCHESTER, iNews.id - Legenda Manchester United, Paul Scholes, menjatuhkan bom opini dalam dunia sepak bola Liga Inggris. Dalam pernyataan mengejutkan, Scholes secara terang-terangan menyebut bahwa Sandro Tonali adalah gelandang terbaik di Premier League saat ini, bahkan lebih hebat dari Declan Rice!
Pernyataan ini dilontarkan Scholes dalam podcast populer The Overlap, yang segera memicu perdebatan panas di kalangan penggemar sepak bola Inggris maupun Italia.
Scholes, yang dikenal sebagai salah satu maestro lini tengah terbaik yang pernah dimiliki Inggris—dengan 499 penampilan, 102 gol, dan 11 gelar Premier League bersama Manchester United—menyampaikan kekagumannya terhadap performa Sandro Tonali yang kini memperkuat Newcastle United.
"Saya suka Tonali di Newcastle. Oh, dia bisa berlari. (Bruno) Guimarães juga. Saya mungkin akan memilih Tonali saat ini," kata Scholes dikutip dari Football Italia.
Saat ditanya apakah itu berarti Tonali adalah gelandang terbaik di Liga Primer saat ini, Scholes menjawab tegas:
"Ya. Kenapa? Apakah Anda akan mengatakan Declan Rice?", tuturnya.
"Ya. Saya pikir dia lebih baik daripada Declan Rice. Saya sangat menyukai Declan Rice, jangan salah paham. Saya pikir dia punya segalanya, hanya saja saya pikir dia terlalu sering menyentuh bola. Saya pikir dia berusaha tampil sedikit lebih bergaya daripada yang seharusnya," ujarnya.
"Saya pikir atribut fisiknya brilian, saya pikir dia bisa menjadi gelandang box-to-box, dia bisa menghubungkan bola, saya pikir dia bisa mencetak gol, saya hanya merasa dia kurang melakukannya. Saya lebih suka Tonali. Apakah itu tidak masalah?" ucapnya.
Pernyataan Scholes ini tentu menjadi sorotan. Di satu sisi, Declan Rice dianggap sebagai gelandang paling konsisten dan vital untuk Arsenal dan Timnas Inggris. Namun di sisi lain, Tonali menawarkan kombinasi fisik, determinasi, dan kecerdasan bermain yang membuatnya istimewa di mata legenda seperti Scholes.
Tonali sendiri sempat terkena hukuman larangan bermain karena kasus taruhan, namun performanya di awal musim menunjukkan bahwa dia masih menjadi kekuatan besar di lini tengah Newcastle.
Editor: Reynaldi Hermawan