Pelatih Irak Sebut Persiapan Timnya Buruk, Waswas Kebangkitan Timnas Indonesia
BAGHDAD, iNews.id – Jelang round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, pelatih lokal Irak, Thaer Adnan, menyuarakan kekhawatirannya terhadap persiapan Timnas Irak yang dinilai buruk. Dia bahkan menyebut Indonesia dan Arab Saudi kini lebih unggul dalam hal kesiapan menghadapi laga krusial tersebut.
Irak akan lebih dulu menghadapi Indonesia pada 11 Oktober 2025 di Jeddah, sebelum bertemu Arab Saudi pada 14 Oktober 2025. Dua pertandingan ini akan menjadi penentu langkah Singa Mesopotamia dalam upaya merebut tiket ke Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Menurut Thaer Adnan, laga uji coba Irak sebelum play-off tidak memberikan manfaat signifikan. Tim hanya melakoni dua laga di ajang Piala Raja Thailand, melawan Hong Kong dan Thailand.
“Tim nasional Irak hanya memainkan dua pertandingan melawan Hong Kong dan Thailand di Piala Raja sebelum bermain di play-off Asia untuk Piala Dunia. Menurut pendapat pribadi saya, Timnas Irak tidak diuntungkan secara teknis dari dua pertandingan ini, karena mereka bermain melawan tim yang secara teknis lebih rendah,” ujarnya, dikutip dari Winwin.
Dia menambahkan, kualitas lawan dalam Piala Raja terlalu jauh di bawah standar yang seharusnya dihadapi Irak.
“Turnamen Piala Raja tidak membantu pelatih memahami level timnya yang sebenarnya. Mereka membutuhkan pertandingan besar untuk meningkatkan level teknik, terutama karena pertandingan melawan Indonesia dan Arab Saudi tidak menoleransi kesalahan,” kata Adnan.
Lebih lanjut, Adnan menyoroti budaya kerja sepak bola Irak yang menurutnya masih banyak dipengaruhi improvisasi.
“Di negara kami, pekerjaan institusional didominasi oleh improvisasi, mengandalkan keputusan spontan tanpa perencanaan sebelumnya. Masalah ini telah mengganggu tim Irak, yang membutuhkan pertandingan sebanyak mungkin sebelum memasuki babak play-off,” jelasnya.
Dalam pandangannya, Indonesia kini jauh berbeda dari tim yang sebelumnya dihadapi Irak di babak kualifikasi. Perubahan besar ini datang setelah Garuda ditangani pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
“Misi tim nasional Irak di babak play-off akan sangat sulit. Semua orang memperhatikan persiapan Arab Saudi dan Indonesia, karena mereka jauh lebih unggul. Bahkan tim Indonesia akan berbeda dari tim yang sebelumnya dihadapi Irak, karena mereka telah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Patrick Kluivert,” tegas Adnan.
Meski begitu, dia berharap pengalaman pelatih Graham Arnold bisa menjadi pembeda bagi Irak.
“Tim nasional Irak akan sangat bergantung pada pengalaman pelatih Graham Arnold dalam menangani pertandingan-pertandingan sulit, serta pada pemilihan pemainnya. Nasib tim akan bergantung pada dua faktor penting ini, karena tim akan kalah jika hanya mengandalkan persiapan,” tuturnya.
Arnold sendiri sudah memimpin Irak dalam empat pertandingan dengan hasil tiga kemenangan dan satu kekalahan. Meski catatannya cukup baik, tekanan yang dihadapi kali ini jelas berbeda karena tiket menuju Piala Dunia ada di depan mata.
Kini, fokus publik tertuju pada duel panas di Jeddah. Indonesia datang dengan modal tren positif, Arab Saudi dengan status raksasa Asia, sementara Irak harus membuktikan diri meski persiapan mereka menuai kritik tajam dari dalam negeri.
Editor: Abdul Haris