Pelatih Jepang Tak Sangka Bakal Dijebol Belgia pada Injury Time
ROSTOV, iNews.id – Pelatih tim nasional Jepang Akira Nishino tak menyangka bakal kebobolan di injury time saat kalah 2-3 dari Belgia pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rostov Arena, Selasa (3/7/2018) dini hari WIB.
Belgia memastikan kemenangan pada menit 90+4. Berawal dari serangan balik cepat, Thomas Meunier mengirimkan umpan silang yang sukses dikonversi menjadi gol oleh Nacer Chadli. Gol dari Chadli itu melengkapi angka yang sebelumnya dicetak Jan Vertonghen (69) dan Marouane Fellaini (74).
Padahal, Jepang sudah unggul terlebih dahulu lewat gol dari Ganki Haraguchi (48) dan Takashi Inui (52). Nishino sangat bangga pemainnya bisa mengimbangi Belgia.
“Kami ingin memenangkannya. Tim kami cukup kuat dan bisa bersaing dengan Belgia. Saya punya rencana berbeda dan kami sudah bermain dengan baik, hingga tak menyangka kebobolan di akhir laga,” kata Nishino di laman resmi FIFA.
Pelatih berusia 63 tahun itu memutuskan untuk tidak mengganti pemain inti ketika sudah unggul 2-0. Meski sempat mengendalikan bola, Jepang akhirnya harus tunduk di hadapan Belgia.
“Saya ingin lebih banyak gol ketika sudah unggul 2-0, sehingga tidak mengganti pemain. Di beberapa titik, kami mendapat peluang dan mengendalikan pertandingan. Tetapi, Belgia juga meningkatkan tempo permainannnya,” ujar Nishino.
Sebelum ada gol di injury time, mantan pelatih Nagoya Grampus itu sempat berharap pertandingan melaju hingga babak tambahan waktu. Tetapi, penggawa Samurai Biru tak siap menghadapi serangan balik Belgia yang sangat cepat.
“Saat kami mendapat tendangan bebas atau sepak pojok, saya selalu berharap mendapat gol penentu. Pada titik itu, saya mengira pertandingan akan berlanjut tambahan waktu dan tidak siap dengan serangan balik,” tutur pelatih yang menangani Jepang sejak April lalu itu.
Walau kalah, skuat Jepang masih bisa berbangga diri. Hasil 16 besar jauh lebih baik ketika mereka tersingkir di fase grup pada Piala Dunia 2014 di Brasil. Apalagi Samurai Biru juga langsung bermain imbang melawan negara yang mengirim mereka pulang, Kolombia.
“Empat tahun lalu di Brasil, kami gagal menembus babak 16 besar setelah kalah dari kolombia pada pertandingan terakhir. Kami berlatih dengan giat dan menghadapi Kolombila lagi di pertandingan pertama. Kami semua bertekad untuk balas dendam,” ucap Nishino.
Dengan raihan ini, Jepang sudah tiga kali melaju ke babak 16 besar Piala Dunia, termasuk pada edisi 2002 dan 2010. Namun, mereka tidak pernah lolos ke babak perempat final. Oleh sebab itu, Nishino bertekad untuk kembali lagi ke Piala Dunia dan melaju lebih jauh.
“Pada babak 16 besar Piala Dunia 2010, kami kalah setelah menjalani perpanjangan waktu dan babak adu penalti. Kami harus menggunakan mental yang berbeda dan tetap bertekad untuk melaju lebih jauh. Kami masih kekurangan sesuatu, jadi empat tahun dari sekarang Jepang harus kembali,” kata Nishino.
Editor: Abdul Haris