Pelatih Klub Malaysia Frustrasi Lini Serang Timnya Mandul, Ingin Panggil Dukun Indonesia

PETALING, iNews.id - Pelatih klub Malaysia Perak FC, Lim Teong Kim frustrasi lini serang timnya mandul. Dia berkelakar ingin memanggil dukun dari Indonesia.

Ungkapan kocak itu keluar usai Perak FC bermain imbang 0-0 melawan PDRM pada laga lanjutan Liga Super Malaysia, Selasa (28/2/2023). Pasukan Lim punya banyak peluang pada pertandingan yang digelar di Stadion MBPJ itu.

Baca Juga

4 Bek Top yang Jadi Incaran AC Milan di Januari 2026, Nomor 1 Bintang Timnas Indonesia

Sayangnya dari sekian banyak peluang, tidak ada satu pun yang bisa dikonversi menjadi gol. Usai laga, Lim Teong Kim kemudian ditanya reporter terkait buruknya penyelesaian akhir timnya.

Sambil tersenyum, dia menjawab ingin memanggil dukun Indonesia agar pasukannya lebih tajam dalam hal menyarangkan bola.

Baca Juga

Sulit Kalahkan Indonesia, Pelatih Irak Terpesona dengan Permainan Garuda Nusantara

"Peluang itu ada. Semua kembali kepada kualitas individu. Saya kecewa dengan hasilnya," kata Lim usai laga, dikutip dari video di Twitter Stadium Astro, Kamis (2/3/2023).

“Meski demikian, semua pemain sudah memberikan yang terbaik. Kami harus memanggil dukun dari Indonesia," lanjutnya.

Baca Juga

Hasil Liverpool Vs Wolves: The Reds Sukses Rebut Kemenangan

Dengan demikian Perak FC belum pernah menang dari dua laga di Liga Super Malaysia musim ini. Sebelumnya mereka dikalahkan Kedah dengan skor mencolok 1-4.

Baca Juga

Hasil Piala FA: Comeback Dramatis, Man United Hajar West Ham dan Tembus Perempat Final

Akibatnya Perak terdampar di papan tengah klasemen tepatnya peringkat ke-10. Tim berjuluk The Bos Gaurus itu mengemas 1 poin.

Sementara posisi pertama dan kedua Liga Super Malaysia ditempati Sabah FC dan Johor Darul Takzim. Kedua klub tersebut dihuni pemain Timnas Indonesia.

Baca Juga

Hasil Arsenal Vs Everton: Menang Besar, The Gunners Jauhi Kejaran Man City

Mereka adalah Saddil Ramdani dan Jordi Amat. Saddil memperkuat Sabah FC. Sedangkan Jordi membela panji JDT.

Editor: Reynaldi Hermawan