Pelatih Timnas Putri Satoru Mochizuki Ingin Ngobrol dengan STY soal Pengembangan Sepak Bola Indonesia
JAKARTA, iNews.id- Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki ingin menjalin komunikasi dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Mochizuki ingin lebih jauh tahu tentang sepak bola di Indonesia.
Mochizuki ditunjuk sebagai Pelatih Timnas Putri Indonesia sejak pertengahan Februari lalu. Dia dikontrak dua tahun oleh PSSI.
Pelatih asal Jepang itu mengaku belum ada komunikasi yang terjalin dengan pelatih Timnas Indonesia lainnya. Dia baru sempat berdiskusi dengan Indra Sjafri yang merupakan Direktur Teknik PSSI, meski juga menjabat sebagai pelatih Timnas U-20.
“Ya dengan Coach Indra saya juga jalan komunikasi dan dari beliau juga sering kasih saran kasih masukan ke saya dan ya kita berdiskusi,” kata Mochizuki kepada awak media saat ditemui di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).
Kedepannya Mochizuki berencana untuk berdiskusi dengan para pelatih Timnas Indonesia lainnya, termasuk Shin Tae Yong yang memegang timnas senior dan U-23. Selain itu, juga ada pelatih Timnas U-16, yakni Nova Arianto.
Rencana itu dibuat bukannya tanpa alasan. Sebab, pelatih yang membawa Timnas Putri Jepang juara Piala Dunia Wanita 2011 itu ingin mendalami soal dunia persepakbolaan di Tanah Air.
“Ya mungkin dengan pelatih lain saya belum komunikasi, karena mereka juga sibuk ya tentunya dan ya mungkin kalau ada kesempatan saya ingin jalan komunikasi pastinya. Saya juga harus tahu lebih mendalam lagi ya terkait sepak bola Indonesia untuk itu penting saya rasa komunikasi dengan pelatih lain,” jelas juru taktik berusia 60 tahun itu.
Mochizuki sendiri akan menjalani debut menangani Timnas Putri Indonesia di level senior dalam pertandingan persahabatan kontra Singapura. Laga tersebut dijadwalkan berlangsung pada Selasa (28/5/2024) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
Sebelumnya, pada Sabtu (24/5/2024), Timnas Putri Indonesia sudah melakoni laga uji coba di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta. Mereka menang 3-1 atas Tim PON Putri DKI Jakarta.
Editor: Ibnu Hariyanto