Pemain Inggris Dapat Ujaran Rasialis, 11 Orang Terduga Ditangkap
LONDON, iNews.id - Sejumlah pilar Timnas Inggris mendapat seruan rasialis lewat media sosial dari fan sendiri seusai final Piala Eropa 2020. Kepolisian Inggris pun menangkap belasan orang yang diduga pelaku.
Final Piala Eropa 2020 menyisakan kegetiran bagi Inggris dan fannya. Mereka kalah lewat adu penalti dari Italia besutan Roberto Mancini.
Namun, luka akibat kekalahan terasa sangat besar bagi tiga pilar The Three Lions yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka. Ketiganya gagal menuntaskan tugas penalti. Fan murka, sumpah serapah dan seruan rasialis pun tertuju pada ketiganya di dunia maya.
Kepolisian Inggris akhirnya bergerak. Dikutip iNews.id dari Mirror pada Kamis (5/8/2021), kepolisian sudah menginvestigasi 600 aduan dari tiap individu, badan amal, klub, dan berbagai organisasi. Sejauh ini ada 207 kasus bersifat kriminal di mana 34 akun teridentifikasi berada di Inggris.
Unit kepolisian Inggris telah membuat permintaan data ke perusahaan media sosial untuk menindaklanjuti penyelidikan terkait kasus ini. Lewat metode itu, kepolisian sudah menangkap 11 orang yang dicurigai. Adapun yang ditangkap berusia antara 18 tahun hingga 63 tahun.
"Sejumlah besar pekerjaan telah dilakukan untuk mengidentifikasi 11 orang ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Facebook, Instagram, dan Twitter karena telah menanggapi permintaan kami dengan segera," ungkap Mark Roberts, dewan kepala kepolisian setempat.
Kepolisian Inggris juga mendapati ada sejumlah pelaku rasialis dari luar Inggris. Ada 207 unggahan media sosial dari 123 akun di luar Inggris yang dikatakan melanggar dan siap disidik.
"Ada orang di luar sana yang percaya mereka bisa bersembunyi di balik profil media sosial dan lolos begitu saja dari postingan penuh kebencian semacam itu," kata Roberts.
"Mereka perlu berpikir kembali, kami punya penyelidik proaktif mencari komentar bernada kasar yang berhubungan dengan pertandingan, dan jika mereka memenuhi ambang batas kriminal, mereka yang memosting ini akan ditangkap," katanya lagi.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya