Pemain Timnas Inggris Dilarang Jumpa WAG's Selama Euro 2020, Kenapa?

LONDON, iNews.id - Pemain Timnas Inggris dilarang jumpa istri atau kekasih (WAG's) selama Euro 2020 berlangsung. Protokol kesehatan Covid-19 menjadi penyebabnya. 

Euro edisi kali ini berlangsung 11 Juni sampai 11 Juli. Kebetulan The Three Lions masuk ke Grup D bersama Kroasia, Republik Ceko dan Skotlandia.

Baca Juga

Hasil Timnas Futsal Putri Indonesia vs Vietnam di Babak Pertama: Garuda Pertiwi Tertinggal 0-4

Beruntungnya Inggris akan menjadi tuan rumah selama fase grup dan memakai Stadion Wembley. Namun Pelatih The Three Lions Gareth Southgate melarang Harry Kane dan kawan-kawan pulang ke rumah masing-masing.

Mereka akan menginap di Hotel Hilton dekat arena latihan St George's Park. Kemudian para WAG's dilarang menjenguk kekasih atau suaminya di markas Timnas Inggris. 

Baca Juga

3 Fakta Trofi Liga Europa, Nomor 2 Sering Didebatkan Pecinta Sepak Bola

“Kami tidak akan bisa membiarkan orang masuk," kata Southgate dikutip dari The Sun, Rabu (26/5/2021).

“Ada peraturan yang jelas dari UEFA tentang seperti apa bubbles yang dibuat. Kami harus membuatnya seaman mungkin. Ini mungkin tidak akan sepenuhnya berjalan 100 persen. Tapi setidaknya kami harus sepatuh mungkin," ujarnya.

Baca Juga

Dikalahkan Afghanistan, Shin Tae-yong Sebut 3 Kelemahan Indonesia

Inggris akan tetap bermain di Wembley pada babak 16 Besar. Syaratnya mereka harus menjadi juara Grup D.

Baca Juga

Final Liga Europa, Bruno Fernandes Tak Butuh Nasihat Sir Alex Ferguson

Jika menang lagi pasukan Southgate akan beraksi di Olimpico, Roma pada perempat final. Kemudian Wembley akan dipakai untuk semifinal dan final.

Southgate melihat kemungkinan para pemainnya diperbolehkan pulang ke kediaman masing-masing seandainya Inggris berbicara banyak di Euro 2020. Tapi dia tak bisa janji.

Baca Juga

Indonesia Kalah Tipis dari Afghanistan, Egy Maulana Vikri Tampil Menawan

“Kami berharap sesekali dapat membiarkan para pemain memiliki sedikit waktu di rumah. Tapi itu akan terus-menerus dipantu. Itu akan menjadi opsi kami seandainya bisa," tuturnya.

“Tapi tentu saja, kami harus memantau tidak hanya situasi tim, tetapi sebagai warga negara, apa pedoman pemerintahnya," ucapnya.

Editor: Reynaldi Hermawan