Penampakan Stadion Kanjuruhan saat Direnovasi, Kursi Sudah Terpasang, Lapangan Mulus
MALANG, iNews.id – Penampakan Stadion Kanjuruhan Malang sudah bisa terlihat sedikit bentuknya. Renovasi proyek Stadion Kanjuruhan Malang dipastikan tidak akan terganggu dengan adanya pembongkaran pintu 13. Sejauh ini pengerjaan konstruksi dasar sudah melingkupi seluruh pintu, kecuali pintu 13.
Projects Manager PT Waskita Karya Vino Teguh Pramudia mengungkapkan, sejauh ini sudah 65 persen proses pengerjaan proyek Stadion Kanjuruhan. Konstruksi dasar bangunan stadion pun disebutnya sudah selesai dikerjakan.
"Hampir semua pintu sudah kami lakukan perkuatan konstruksi. Salah satu pekerjaan utama adalah penguatan struktur, penguatan struktur itu yang memerlukan waktu," ucap Vino Teguh Pramudia, dikonfirmasi pada Kamis (25/7/2024).
Dia yakin renovasi Stadion Kanjuruhan Malang itu berjalan sesuai waktu kesepakatan yakni di bulan Desember 2024. Catatannya, selama proses renovasi itu tidak ada tindakan pendudukan area renovasi stadion. Di sisi lain, pintu 13 juga akan diabaikan terlebih dahulu pada proses penguatannya.
"Pintu 13 akan kami abaikan dulu menunggu keputusan, tapi hari-hari penguatan dinding kiri kanan akan kami laksanakan. Tapi kembali kami mengindahkan dari hasil forum tadi untuk mengembalikan dinding-dinding di pintu 13 seperti semula," tuturnya.
Karena itulah dia optimistis semua akan berjalan lancar bila tidak halangan dari keluarga korban. Apalagi sejauh ini proses pembangunan mulai dari tribune timur, lapangan, dan lapangan sekelilingnya sudah selesai. Bahkan kursi single seat yang menjadi standar rekomendasi FIFA sudah terpasang.
"Tinggal sedikit saja dari sini sudah bisa dilihat mungkin kursi-kursi sudah terpasang lapangan sudah mulai hijau, tinggal penutupan arsitek-arsitek di sekeliling area stadion saja. Ini yang masih kami kerjakan. Kami akan kejar sesuai dengan target Desember dengan catatan tidak ada penundaan sepihak dari pihak manapun," ujarnya.
Sebelumnya, konstruksi pintu 13 yang disepakati pada pertemuan antara keluarga korban tragedi Kanjuruhan, pihak PT Waskita Karya selaku operator pengerjaan proyek renovasi stadion, Pemkab Malang, manajemen Arema FC, difasilitasi oleh Polres Malang ternyata berubah.
Pada kesepakatan pertemuan di tanggal 28 Mei 2024 di Aula Polres Malang disepakati pintu 13 tidak akan dibongkar. Bahkan keluarga korban juga menerima kesepakatan bahwa di pintu 13 nanti akan dibangun museum dan tempat untuk berdoa pada keluarga korban.
Sayang pintu 13 dan segala konstruksi di sekitarnya dibongkar. Pembongkaran disebut berjalan dua pekan terakhir. Tampak di pintu 13 itu hanya menyisakan bagian tangga saja. Sedangkan dinding dan konstruksi asli sudah hilang.
Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, tengah dalam proses renovasi pasca tragedi kemanusiaan, dua tahun lalu. Tragedi Kanjuruhan itu menewaskan 135 orang dan membuat 609 orang lebih luka. Proses renovasi stadion sendiri bakal menelan biaya Rp330 miliar yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Renovasi Stadion Kanjuruhan ini menjadi bagian dari renovasi beberapa stadion di Indonesia agar lebih sesuai standar FIFA. Stadion-stadion ini di antaranya Stadion Demang Lehman, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Stadion Jatidiri Semarang, Stadion Segiri Samarinda, Stadion BJ Habibie di Parepare, Sulawesi Selatan, Stadion Gelora Delta Sidoarjo, hingga Stadion Surajaya, Lamongan.
Nantinya stadion di Jalan Trunojoyo, Kepanjen, Kabupaten Malang ini akan dilengkapi beberapa fasilitas mulai dari lift, tata letak kamera untuk video assistant referee (VAR), hingga pendingin udara.
Editor: Abdul Haris