Penerjemah STY Curhat, Arahkan Pemain Timnas Indonesia Sampai Harus Teriak Marah-Marah
JAKARTA, iNews.id – Penerjemah Timnas Indonesia, Jeong Seok-seo curhat soal sulitnya menerjemahkan instruksi Pelatih Shin Tae-yong (STY) kepada pemain. Jeje -sapaan Jeong Seok-seo- tak boleh bicara dengan intonasi sembarangan. Dia harus menyamai intonasi sang pelatih, mulai dari pelan hingga teriak marah-marah.
Popularitas STY menular kepada Jeje. Namanya kini cukup dikenal pecinta sepak bola tanah air.
Pria yang juga berpaspor Korea Selatan itu ditugaskan mendampingi sang pelatih kemana pun dia berada dalam kegiatan Timnas Indonesia.
Kehadiran Jeje sangat vital, karena STY tak bisa berbahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia. Sehingga, dari mulut Jeje-lah apa yang diinginkan STY kepada lawan bicaranya diutarakan. Termasuk juga saat memberi instruksi kepada para pemain Timnas Indonesia.

Menerjemahkan setiap omongan STY dalam konferensi pers, wawancara doorstop atau berbicara dengan petinggi PSSI tak terlalu sulit buat Jeje. Namun, beda halnya dengan menerjemahkan instruksi STY kepada para pemain, baik saat latihan atau pertandingan.
Saat menerjemahkan arahan STY kepada pemain, Jeje harus benar-benar menirukan intonasi bosnya itu. Hal itu merupakan perintah langsung dari sang pelatih.
“Mungkin pertama teriak kali, teriak, harus sama, intonasi, maksudnya suasananya harus dapat, apa yang coach Shin sampaikan ke pemain harus dapat ke pemain,” kata Jeje dikutip dari Sport 77 Official, Selasa (8/8/2023).
“Saya sempat di awal itu flat aja gitu kan, translate translate aja kan gitu, ternyata tidak, jadi coach Shin maunya suara saya tetap teriak, dan tetap tinggi gitu, keras. Coach Shin yang minta, awal-awal,” tuturnya.
“Kemudian saya belajar, belajar, belajar, sekarang sih sudah biasa,” ucapnya lagi.
Kondisi itu membuat Jeje sempat khawatir ada pemain yang baper ketika menerjemahkan amarah STY. Namun untungnya, para pemain sudah memahami apa yang disampaikan merupakan instruksi langsung dari sang pelatih.
“Saya sempat mikir begitu (pemain melawan balik), takutnya pemain bantah ke saya ‘lu siapa emang?’ tapi untungnya pemain pada ngerti, ini sebenarnya pelatih yang sampaikan, bukan saya,” dia menegaskan.
Editor: Abdul Haris