Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kanjuruhan Sepi Usai Tragedi, Arema FC Rindu Lautan Aremania
Advertisement . Scroll to see content

Pengamat Sepak Bola: Tragedi Kanjuruhan Terjadi karena Suara Suporter Diabaikan

Jumat, 14 Oktober 2022 - 18:45:00 WIB
Pengamat Sepak Bola: Tragedi Kanjuruhan Terjadi karena Suara Suporter Diabaikan
Pengamat sepak bola Indonesia Ma'ruf El Rumi sebut akar masalah tragedi Kanjuruhan. (Foto: Perindo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat sepak bola Indonesia Ma'ruf El Rumi sebut akar masalah tragedi Kanjuruhan. Menurutnya ini semua karena suara suporter yang tidak didengarkan pemangku sepak bola Tanah Air.

Sebelumnya suporter meminta kick off Arema vs Persebaya tidak digelar pada malam hari. Namun suara mereka diabaikan hingga akhirnya terjadi mengenaskan yang menewaskan 132 orang.

"Suara suporter untuk supaya pertandingan itu tidak digelar di malam hari tidak didengarkan dan semuanya diabadikan," kata El Rumi ketika menjadi narasumber di webinar Partai Perindo bertajuk 'Masa Depan Sepak Bola Nasional Pasca Tragedi Kanjuruhan,' pada Jumat (14/10/2022).

Dengan pertandingan itu digelar di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam, setidaknya terdapat sebanyak 132 orang menjadi korban jiwa.

Dia menjelaskan tragedi Kanjuruhan tidak akan terjadi jika laga Arema FC kontra Persebaya digelar pada siang atau sore hari.

Pasalnya, jauh hari suporter sudah meminta pertandingan antara kedua tim tersebut tidak dilaksanakan pada malam hari.

"Suporter sudah jauh-jauh hari menolak untuk digelar pada malam hari. Kalau seandainya pertandingan digelar di siang hari, mungkin korban yang jatuh tidak akan besar seperti yang sekarang," ujarnya.

Alasannya, kata dia, seluruh aparatur dan pertolongan pertama bisa dikerahkan karena situasinya masih siang atau sore hari.

"Semua elemen masih bisa bergerak. Kepanikan juga tidak mungkin separah ketika pertandingan digelar pada malam hari," ungkap El Rumi.

Menurutnya desakan suporter yang tidak didengarkan pemangku sepak bola agar derbi Arema FC kontra Persebaya digelar pada malam hari lantaran sudah ada kesepakatan antara PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan pemilik hak siar.

"Apapun asumsi alasannya pertandingan tetap digelar di malam hari karena sudah ada kesepakatan dengan pihak ketiga dalam hal ini mitra bisnis dari PT Liga," ujarnya.  

Sebagaiman diketahui, PT LIB merupakan operator penyelenggaraan kompetisi sepak bola profesional Indonesia Liga 1 dan 2. Sedangkan Indosiar merupakan pihak broadcaster atau pemegang lisensi hak siar kick off Arema vs Persebaya.

Tetapi kata dia, setelah tragedi Kanjuruhan terjadi tidak ada pihak yang mau mengaku bersalah. Padahal, faktanya sudah mulai terungkap terdapat pihak yang tetap memaksa pertandingan Arema vs Persebaya digelar pada malam hari.

"Jadi ini adalah sebuah realitas yang seharusnya membuka mata kita semua. Termasuk untuk pemangku sepak bola, pemilik klub sepak bola untuk lebih fair dalam menjalankan regulasi dan lebih fair dalam melihat apa yang dirasakan oleh suporter," tegas dia.

Seperti diberitakan, Panitia Pelaksana (Panpel) Arema dan Polres Malang sebelumnya sudah mengajukan ke PT LIB agar jadwal laga Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar pada sore hari.

Tetapi pengajuan itu ditolak PT LIB selaku operator kompetisi karena adanya kontrak dengan broadcaster selaku pemilik hak siar untuk dilaksanakan pada malam hari.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut