Persebaya Kirim Protes Keras usai Tindakan Brutal Hamisi Tendang Kepala Bruno: Itu Bahayakan Nyawa!
SURABAYA, iNews.id- Persebaya Surabaya mengirim protes keras kepada PSSI terkait aksi pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi yang menendang kepala Bruno Moreira. Persebaya menilai wasit Ginanjar Latief tak tegas kepada Hamisi.
Laga itu berlangsung di Gelora Bung Tomo, Minggu (3/3/2024). Persebaya menang 2-1 di laga itu.
Selain kemenangan, laga itu juga sempat diwarnai kejadian horor. Momen itu terjadi saat Bruno tergelatak di lapangan.
Lalu Hamisi secara brutal mengayunkan kakinya ke arah bola yang berada di dekat kepala Bruno yang sedang tergeletak. Ayunan kaki Hamisi justru mengenai kepala Bruno.
![]()
Baca JugaPersebaya Putus Kontrak Bintang Singapura Song Ui-young
View this post on Instagram
![]()
Baca JugaHasil Liga 1: Sengit! PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya Tanpa Pemenang
![]()
Baca JugaHasil Liga 1: Diwarnai Gol Bunuh Diri, Duel Persita Vs Persebaya Tanpa Pemenang
Sontak kejadian itu memancing reaksi dari pemain Persebaya. Sayangnya, Hamisi hanya diganjar kartu kuning oleh wasit.
Hal itu membuat Persebaya meradang. Sebab, Hamisi kerap melakukan tindakan kasar di laga itu.
Bahkan Persebaya menyebut Hamisi bukan pertama kalinya melakukan aksi brutal. Pada 2018, Hamisi lakukan tekel horor kepada pemain Persebaya Robertino Pugliara hingga patah. Akibat tekel itu Pugliara pensiun dari sepak bola.
"Sejak saat itu tamatlah karir sepak bola Pugliara," kata Persebaya dalam unggahan akun instagramnya, dilihat Senin (4/3/2024).
Lalu Hamisi kembali melakukan tindakan brutal di laga Minggu (3/3/2024). Persebaya menilai tindakan Hamisi membawa nyawa Bruno.
"Persebaya menilai betapa membahayakan perbuatan Hamisi itu. Tindakan menendang bagian belakang kepala bisa menyebabkan traumatic brain injury, mengakibatkan cacat bahkan kematian. Hari ini, manajemen Persebaya akan melakukan pemeriksaan lanjutan pada Bruno untuk memastikan kondisinya baik-baik saja," kata Persebaya.
Persebaya juga menyoroti ketidaktegasan Ginanjar Latief sebagai wasit. Uniknya, Ginanjar juga wasit yang memimpin laga Persebaya Vs Borneo FC saat Hamisi menekel horor Pugliara.
"Hamisi sangat jelas dan layak untuk diberikan kartu merah, namun hanya diberi kartu kuning. Padahal, jelas dalam Kode Disiplin PSSI, maupun Law 12 dalam Laws of The Game, violent conduct seperti itu hukumannya adalah kartu merah langsung," lanjutnya.
Persebaya sudah mengumpulkan bukti-bukti tindakan brutal Hamisi. Persebaya berharap kejadian tersebut jadi pelajaran di kemudian hari.
"Persebaya hari ini akan mengirimkan surat dan bukti-bukti ke PSSI terkait perilaku barbar Hamisi. Sepanjang pertandingan kemarin dia banyak melakukan tindakan yang harusnya mendapatkan kartu merah maupun kuning, namun wasit Ginanjar abai," kata Persebaya.
"Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai. Risiko itu akan berlipat ketika ada pemain seperti Hamisi. Padahal, seperti pesan Presiden RI @jokowi maupun Ketum PSSI @erickthohir , kita harus selalu ingat, sepak bola adalah hiburan, sportivitas. Bukan bencana atau kematian," lanjutnya.
Editor: Ibnu Hariyanto