Pertahanan Man United Kacau, Casemiro dan Raphael Varane Dianggap Beban

MANCHESTER, iNews.id - Mantan asisten pelatih Manchester United, Rene Meulensteen menilai Casemiro dan Raphael Varane sebagai titik lemah The Red Devils -julukan Manchester United. Dia menganggap keduanya gagal beradaptasi dengan skema Erik ten Hag dan Liga Inggris. 

Casemiro dan Varane merupakan dua pemain bintang yang didatangkan dari raksasa Spanyol, Real Madrid. Namun, Varane datang satu musim sebelum Casemiro yang direkrut pada 2022.

Baca Juga

Wakil Ketum PSSI Tepis Kabar Indonesia Keluar dari AFC: Harus Tetap di AFC

Mereka berdua dipercaya untuk mempertebal pertahanan Man United. Namun, Varane sempat mengalami cedera cukup panjang. Sementara, Casemiro belakangan kerap melakukan blunder. 

Meulensteen menilai, kedua pemain itu merupakan titik lemah pertahanan Man United pada musim ini. Dia merasa Varane tidak mampu beradaptasi dengan 'kecepatan' Liga Inggris. 

Baca Juga

Hasil Man United vs Brentford: The Red Devils Comeback Dramatis, Scott McTominay Pahlawan

“Manchester United mempunyai kekurangan tertentu. (Varane) tidak bisa mengendalikan kecepatannya. Liga Inggris dinamis. Semuanya berjalan dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Itu adalah masalah besar di lini tengah,” kata Meulensteen dikutip dari Goal Internasional, Rabu (10/10/2023). 

Baca Juga

Erik ten Hag Pede Man United Segera Bangkit Gegara Satu Hal Ini

Meulensteen menilai Ten Hag ingin menerapkan skema tertentu dalam permainannya. Hanya saja, dia merasa dua pemain itu belum bisa menjalankan taktik dengan baik. 

“Mereka  tidak punya energi dan itulah yang menyebabkan pertahanan mendapat masalah. Ten Hag ingin memberikan banyak tekanan, dengan banyak intensitas. Sama seperti di Ajax. Namun dia tidak memiliki pemain untuk itu. Para pemain tidak punya mentalitas untuk terus memberikan tekanan,” ujarnya. 

“Casemiro, misalnya, sama sekali tidak bisa mengatasinya. Ten Hag mempunyai keyakinan tertentu tentang bagaimana dia ingin bermain. Tapi dia harus menemukan cara untuk mencapainya,” tutur Meulensteen.

Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan