Piala Dunia U-17 Ajang Berebut Lirikan Pelatih Papan Atas Benua Biru
JAKARTA, iNews.id- Piala Dunia U-17 2023 merupakan tempat yang tepat untuk mencari bintang-bintang sepak bola masa depan. Hal ini diakui oleh salah satu pelatih legendaris Arsene Wenger.
Wenger menyebut Piala Dunia atau Piala Eropa junior merupakan panggung sempurna untuk para penggawa untuk memamerkan bakatnya. Toh, di usia U-17, talen pesepak bola sudah nyata terlihat.
Bermain di Piala Dunia membuka peluang pemain muda tersebut dilirik para pemandu bangkat serta pelatih klub papan atas. Analisa ini disampaikan pada tahun 2008 lalu.
Wenger bahkan mencari pemain-pemain yang ingin direkrut dengan menyaksikan Piala Dunia dan Piala Eropa junior. Analisa Wenger mengalir di jeda pertandingan Piala Eropa 2008, dimana dia menjadi pundit laga Prancis*. Salah satunya, Samir Nasri.
Wenger saat itu mengamati Samir Nasri, gelandang serang Olympique de Marseille. Nasri, yang pada 2004, tampil sebagai motor kemenangan Les Bleus di Piala Eropa U-17.
Tak hanya Nasri, playmaker Cesc Fabregas pun mencuri hati Wenger di pentas Piala Dunia U-17, pada 2003. Pemain asal Spanyol itu sukses menjadi topskorer.
Tak banyak bicara, Wenger langsung menerbangkan Fabregas ke London, tak lama setelah turnamen Piala Dunia U-17 selesai. Setahun berikutnya, Fabregas kembali tampil trengginas di Piala Eropa U-17 dan masuk final melawan Prancis yang dibela Nasri.
Bukan hanya Nasri atau Fabregas yang sukses mencuri perhatian saat berlaga di kompetisi yunior. ‘The Emperor’ Adriano serta Toni Kroos juga mencuat di Piala Dunia U-17.
Untuk itu, bagi para pemain event kelas tiga ini dimanfaatkan sebagai ajang unjuk gigi. Untuk penggawa dari Amerika Latin misalnya, Piala Dunia U-17 bisa jadi tiket berlaga di Benua Biru.
Sejak tahun 1950-an dan mulai menjadi trend pada1980-an, tampil liga di negara-negara Eropa dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan sebagai pemain sepak bola Amerika Latin. Ini tentu saja terbentuk berkat karier mentereng Alfredo Di Stefano bersama Real Madrid, Maradona di Napoli, lalu ada Romario, Gabriel Batistuta, Lionel Messi dan lain sebagainya.
Demikian juga untuk para pemain dari Afrika, yang mewarnai liga-liga di Eropa. Bukan rahasia lagi, bermain di Eropa terutama di Liga Inggris, Bundesliga, Serie A atau Ligue 1, adalah misi utama para pesepakbola asal Amerika Latin atau Afrika.
Dengan makin berkembangnya sepak bola sebagai industri, tak hanya pemain asal Amerika Latin dan Afrika yang membidik Eropa sebagai destinasi mata pencaharian, tetapi juga dari Asia. Ada banyak alasan mengapa Benua Biru adalah destinasi utama para pesepak bola.
Tampil di liga papan atas Eropa, lebih bergengsi dibandingkan bermain di laga manapun di kolong bumi ini. Liga di Eropa memiliki sistem lebih baik, Teknologi lebih maju, infrastruktur lebih bagus, sehingga bisa mendorong perkembangan skill sebagai pemain.
Terlebih klub –klub di Eropa lebih tajir, sehingga gaji serta kesejahteraan pemain terdongkrak. Finally, berlaga di liga Eropa membuat pemain dari Amerika Latin, Asia atau Afrika memberikan peluang lebih jelas dalam membangun personal brand serta meningkatkan potensi penghasilan dalam jangka panjang.
Pada Piala Dunia U-17 2023 tak akan berbeda. Di event yang diselenggarakan mulai 10 November tersebut, penggawa dari tim nasional yang berpartisipasi sudah siap-siap menampilkan performa terbaiknya. Sebelum terbang ke Indonesia, dua nama pemain Brasil Estevao Willian dan Lorran sudah kerap disebut sebagai calon bintang turnamen terlebih Brasil datang ke Jakarta dengan status juara bertahan.
Estevao Willian, yang dijuluki Messinho sejak kanak-kanak, merupakan motor kemenangan Palmeiras saat menghajar Sao Paulo di kompetisi U-17.
“Estevao memiliki kemampuan unik dalam mengontrol bola saat dia berlari dengan kecepatan tinggi. Dia mengingatkan kita pada Messi,” puji kepala Akademi Yunior Palmeiras Joao Paulo Sampaio seperti dilansir fifa.com.
Brasil, yang tidak pernah kekeringan pemain berbakat, juga membawa Lorran. Gelandang serang Flamengo ini bahkan sudah diincar raksasa Spanyol, Real Madrid. Sigap akan asetnya, Flamengo mengikat Lorran hingga 2025, dan tentu saja meningkatkan buyout clause-nya.
Menyadari dirinya berbakat, Lorran, yang sangat menggemari Neymar, tetap rendah diri. Dia mengatakan saat ini fokusnya adalah mempertahankan trofi Piala Dunia U-17 dan memberikan yang terbaik bagi Flamengo.
Walaupun tidak bermain maksimal saat Brasil dipermalukan Iran di laga pembuka Mereka, Sabtu (11/11/2023), teknik mengolah bola Lorran dan Estevao tetap mengundang decak kagum.Para pencari bakat, yang mewakili pelatih, atau bahkan para agen membuka mata mereka lebar-lebar di empat host cities Piala Dunia U-17, yakni Jakarta, Surakarta, Surabaya dan Bandung. Bukan hanya penggawa Brasil yang dilirik, ada sejumlah nama juga yang sudah ditulis di dalam catatan kecil mereka.
Dua pemain Argentina, Franco Mastantuono dan Claudio Echeverri, siap membuat pencari bakat terpukau lewat penampilan mereka. Aksi satu-dua Mastantuono - Echeverri, kerap mematikan di jantung pertahanan lawan. Gelandang Inggris Ethan Nwaneri juga menarik perhatian pencinta sepak bola negeri Raja Charles.
Nwaneri digadang-gadang sebagai pemain muda terbaik di Inggris. Saat ini dia bermain bersama Arsenal. Bukan tidak mungkin The Gunners akan segera ‘melindungi’ Nwaneri agar tidak direbut raksasa Liga Inggris atau klub besar Eropa.
Dari Afrika, Amara Diouf (Senegal), datang ke Indonesia dengan percaya diri tinggi. Salah satu pemain termuda di Piala Dunia U-17, Diouf mengantarkan negaranya merebut Piala Afrika U-17 untuk kali pertama.
Tak hanya itu, dia juga tampil sebagai pemain tersubur dengan 5 gol. Pada laga perdananya di Piala Dunia U-17, Diouf memborong dua gol untuk membantu Senegal menenggelamkan Argentina, 2-1, di Si Jalak Harupat Stadium, Sabtu (11/11/2023). Selain itu, ada juga Taryck Tahid (Kanada), Bastien Meupiyou (Prancis), Assan Ouedraogo (Jerman), serta Gaku Nawata (Jepang).
Ajang Piala Dunia U1-7, juga harus bisa dimanfaatkan oleh Garuda Asia. Asuhan Bima Sakti ini wajib menggunakan panggung Piala Dunia U-17, sebagai jembatan ke timnas U-20. Ikram Al Giffari, Iqbal Gwijangge, Welber Halim Jardim, Muhammad Riski Afrisal serta Arkhan Kaka Putra Purwanto tampil memukau saat meladeni Ekuador di laga perdana Piala Dunia. Arkhan bahkan menjebol gawang demi membawa Indonesia unggul atas Ekuador.
Meski akhirnya Garuda Asia harus puas berbagi angka. Selain membuka peluang bergabung dengan pasukan Indra Sjafri di U-20, pemain berbakat Indonesia bukan tak mungkin juga dlirik oleh pencari bakat klub asing. Apalagi, sebagai pemain muda, skill mengolah bola serta ketajaman masih bisa diasah. Dan, sebagai pencari bakat tentu mereka jeli akan bakat-bakat para penggawa yang pamer kebolehan di Piala Dunia U-17.
*wawancara langsung penulis dengan Arsene Wenger, Letzigrund, Zurich, Swiss 2008.
Editor: Ibnu Hariyanto