Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perburuan Sepatu Emas Memanas! Emaxwell Susul Dalberto di Puncak Daftar Top Skor Super League 2025-2026
Advertisement . Scroll to see content

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Dibongkar, Keluarga Korban: Kontraktor Ingkari Kesepakatan!

Selasa, 23 Juli 2024 - 09:21:00 WIB
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Dibongkar, Keluarga Korban: Kontraktor Ingkari Kesepakatan!
Kondisi terkini Stadion Kanjuruhan yang sedang direnovasi, Senin (22/7/2024). (Foto: MPI/Avirista Midaada)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id - Keluarga korban tragedi Kanjuruhan mengecam pembongkaran Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang. Pasalnya, tindakan itu melanggar kesepakatan berbagai pihak. 

Sesuai kesepakatan pertemuan pada 28 Mei lalu, Pintu 13 yang menjadi lokasi banyaknya korban jiwa meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan itu, tidak akan dibongkar oleh kontaktor, PT Waskita Karya.

Kenyataannya, pintu di sebelah selatan Stadion Kanjuruhan itu sudah dibongkar dengan menggunakan alat berat berupa ekskavator pada Senin (22/7/2024) sore.

Sementara spanduk banner yang terpasang di pintu 13 digeser sedikit ke depan. Spanduk berisikan foto-foto korban tragedi Kanjuruhan itu diletakkan di sebuah papan seng yang memagari area renovasi stadion.

Lebih jauh, konstruksi asli bangunan stadion juga sudah berubah dari sebelumnya. Tampak hanya tangga yang masih belum tersentuh, tapi mulai dibongkar satu persatu.

Sontak, kondisi ini menuai protes dari Ketua Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan (YKTK) Devi Athok dan beberapa keluarga korban lainnya. Keluarga korban sudah melakukan pengecekan ke lokasi di mana mereka sering melakukan doa untuk anak dan beberapa korban tragedi Kanjuruhan lainnya.

"Ternyata benar, semua (bangunan) pintu 13 dan ruko dibongkar, ini kan tidak sesuai dengan kesepakatan awal waktu kami audiensi bersama Waskita Karya tanggal 28 Mei 2024 di Polres Malang dulu," ucap Devi Athok, Senin (22/7/2024) malam.

Sesuai kesepakatan awal dengan PT Waskita Karya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, yang difasilitasi bertemu oleh Polres Malang, pembangunan hanya difokuskan pada penguatan struktur empat tiang saja. Seharusnya proses penguatan struktur tiang itu tidak perlu melakukan pembongkaran tembok pintu 13. 

“Karena kan kalau masalah museum tidak diubah-ubah. Nanti dibikinkan kaca pelindung di depannya bukan dibongkar,” katanya.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersama PT Waskita Karya selaku penggarap proyek dapat memberikan penjelasan terhadap perkara ini.

“Kami minta penjelasan dari Waskita Karya, renacanya kami Rabu atau Kamis depan akan bertemu untuk menyelesaikan persoalan ini,” dia menegaskan

Sementara itu, Kepala Engineer Waskita Karya, Dhimas Septian Permana menerangkan, alasan pembongkaran dikarenakan memang harus dilakukan. Sebab, menurutnya memang perlu dilakukan pembongkaran tembok jika diperlukan penguatan.

“Pertama dari segi metode dan perencanaannya, itu kan di bawah dinding ada pondasi dan di sekelilingnya dinding di kanan kirinya ada kolom, di atas ada balok. Yang di mana masing komponen yang saya sebutkan tadi ada perkuatan,” ucap Dhimas, Selasa (23/7/2024) pagi.

Menurutnya, struktur itu nanti akan ada pembesaran untuk menguatkan konstruksi bangunan yang ada. Selama proses pembesaran struktur itu, otomatis dinding dan beberapa bagian di sekitar pintu 13 itu dihilangkan dahulu.

“Di mana perkuatan itu ada pembesaran, kita melakukan pembesaran itu otomatis elemen dinding itu dihilangkan dulu. Kalau tidak dihilangkan, istilahnya kalau dipaksa untuk tidak dihilangkan maka malah beresiko dan tetep ambruk,” tuturnya.

Sejumlah bangunan yang dipertahankan, yakni tangga dan toilet. Sedangkan untuk pintu dan rolling door yang telah dibongkar akan dipasang kembali usai dilakukan penguatan struktur bangunan.

“Pintu kita pindahkan dulu, kita amankan dulu karena di sekeliling pintu ditopang kolom, dipindahkan bukan merusak pintu. Jadi pintunya tetap aman wujudnya, setelah diperkuat kita kembalikan semula sesuai permintaan keluarga,” pungkasnya.

Sebagai informasi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, tengah dalam proses renovasi pasca tragedi kemanusiaan yang menewaskan 135 orang dan membuat 609 orang lebih luka. Proses renovasi stadion sendiri bakal menelan biaya Rp 330 miliar yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Renovasi Stadion Kanjuruhan ini menjadi bagian dari renovasi beberapa stadion di Indonesia agar lebih sesuai standar FIFA. Stadion-stadion ini di antaranya Stadion Demang Lehman, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Stadion Jatidiri Semarang, Stadion Segiri Samarinda, Stadion BJ Habibie di Parepare, Sulawesi Selatan, Stadion Gelora Delta Sidoarjo, hingga Stadion Surajaya, Lamongan.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut