Pochettino Wajib Dengar! Guardiola Punya Cara Jitu Redam Amarah Messi

PARIS, iNews.id – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Mauricio Pochettino baru-baru ini terlibat friksi dengan pemainnya Lionel Messi. Pep Guardiola punya cara jitu meredam amarah La Pulga.

Messi tampak kesal dengan Pochettino lantaran diganti pada menit ke-76 saat PSG melawan Olympique Lyon, Senin (20/9/2021) dini hari WIB. Peraih Ballon dOr enam kali itu menolak jabat tangan sang pelatih.

Baca Juga

Timur Kapadze Mundur sebagai Asisten Pelatih Timnas Uzbekistan, Mau Latih Timnas Indonesia?

Guardiola selaku mantan bos Messi di Barcelona paham betul cara meredam amarah anak buahnya. Pochettino wajib dengar saran bos Manchester City itu.

Baca Juga

Liga Spanyol Tanpa Mega Bintang: Real Madrid Melesat, Barcelona Terseok-seok

“Anda diharapkan tidak banyak berbicara kepada Leo (Messi). Lindungi dia di lapangan dengan pemain yang dapat membuat pekerjaannya menjadi lebih mudah,” kata Guardiola dilansir Marca, Rabu (22/9/2021).

"Dengarkan baik-baik apa yang dia katakan dan jangan lupa dia tidak boleh dikeluarkan dari lapangan. Bahkan di menit-menit akhir pertandingan,” tutupnya.

Baca Juga

Prediksi Spezia Vs Juventus: Si Nyonya Tua Cari Tonggak Kebangkitan!

Ucapan itu diungkapkan Pep Guardiola pada 2012. Kala itu dia memberikan saran kepada Alejandro Sabella yang menangani Messi di timnas Argentina periode 2011-2014.  Namun cara itu bisa juga diterapkan untuk Pochettino.

Baca Juga

Hebat! Usia 60 Tahun, Wapres Suriname Main di Liga Sepakbola Profesional

Di sisi lain, Pochettino sudah memberikan klarifikasi terkait masalah tersebut. Juru taktik Argentina itu memastikan jika Messi tak marah kepadanya.

Baca Juga

Hernan Crespo Ungkap Mesin Gol Favoritnya di Masa Kini: Dia Luar Biasa Cerdas

"Saya bertanya kepadanya (Messi) tentang bagaimana keadaannya, dan dia bilang, dia baik-baik saja," kata Pochettino seusai laga.

"Semua orang tahu, kami memiliki pemain-pemain hebat di tim. Kami memiliki skuad yang sangat kaya dengan 35 pemain di dalamnya. Lalu, kami harus memilih 11 pemain untuk menjadi starter. Kemudian, kami juga harus membuat keputusan selama pertandingan," ucapnya.

Editor: Reynaldi Hermawan