Profil dan Prestasi Ratu Tisha, Wakil Ketua Umum PSSI
JAKARTA, iNews.id - Profil dan prestasi Ratu Tisha banyak para pecinta sepak bola Tanah Air. Beberapa waktu lalu, Ratu Tisha terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI pada KLB PSSI 2023, menjadikannya wanita pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Ratu Tisha dan Yunus Nusi terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI pada KLB PSSI 2023, Kamis (16/2) lalu. Ratu Tisha memperoleh 54 suara dan Yunus Nusi memperoleh 53 suara.
Ratu Tisha pernah menjabat sebagai Sekjen PSSI pada periode 2017-2020. Selama menjabat, ia melakukan beberapa kontribusi positif untuk PSSI. Ratu Tisha dinilai memiliki pengalaman dan prestasi yang mumpuni, sehingga dianggap cocok menduduki jabatan penting di PSSI ke depannya.
Siapa sebenarnya Ratu Tisha dan seperti apa prestasinya? Berikut profil dan prestasi Ratu Tisha, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Senin (11/9/2023).
Ratu Tisha Destria atau yang biasa disapa Tisha adalah perempuan pertama yang memegang jabatan Sekjen PSSI. Wanita kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985 ini adalah anak dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani. Tisha tumbuh besar di Jakarta dari usia SD hingga SMA.
Tisha yang dikenal sebagai anak yang cerdas, mulai tertarik dengan sepakbola saat masuk SMA 8, meskipun ia juga sibuk dengan kegiatan akademik. Tisha lebih tertarik untuk menjadi manajer tim bola sekolah daripada pemain. Dari sanalah ia mulai mengelola tim sepakbola sekolah.
Di bawah kepemimpinan Tisha, tim sekolahnya berhasil mengikuti beberapa turnamen dan memenangkannya. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMA 8 yang saat itu lebih fokus pada akademik.
Tisha berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar antar budaya AFS di Leipzig, Jerman. Program ini memberikannya kesempatan untuk belajar tentang budaya dan bahasa Jerman.
Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat sekolah menengah, Tisha melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan matematika. Minatnya terhadap sepakbola tetap terjaga ketika ia berada di kampus ini dan ia juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan olahraga khususnya sepakbola.
Tisha bergabung dengan Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB) dan menjadi bagian dari tim manajerialnya. Tim ini berada di bawah naungan Liga Mahasiswa Jawa Barat dan Persib.
Tisha lulus kuliah pada tahun 2008 dan bekerja di perusahaan perminyakan Schlumberger. Namun, ia tetap mengejar passion-nya di bidang sepakbola dengan mendirikan LabBola pada tahun yang sama.
Kemampuannya semakin baik saat ia mengikuti program pendidikan FIFA pada tahun 2013 dan lolos seleksi dari 6400 pendaftar dari seluruh dunia. Tisha mengikuti program magister FIFA selama 18 bulan dan lulus dengan peringkat 7 dari 28 peserta.
Pada tahun 2016, saat kompetisi sepakbola Indonesia terhenti, ia bersama PT Gelora Trisula Semesta (GTS) menggelar ajang Indonesia Soccer Championship (ISC), yang mana ia juga menjabat sebagai Direktur Kompetisi. Ajang ini berhasil digelar dengan sukses.
Pada tahun 2017, Tisha mengajukan diri sebagai calon Sekjen PSSI. Ia terpilih setelah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Ia menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Sekjen PSSI.
Nah, itulah profil dan prestasi Ratu Tisha. Ia telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan sepakbola Indonesia.
Editor: Komaruddin Bagja