PSSI Minta PT LIB Setop Dana Subsidi ke Kalteng Putra Imbas Isu Penunggakan Gaji Pemain
JAKARTA, iNews.id- Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga memberikan respons soal kabar penunggakan gaji 29 pemain Kalteng Putra. Dia minta PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) tidak memberikan dana subsidi ke Kalteng Putra.
Arya mengatakan persoalan penunggakan gaji memang harus segera diselesaikan Kalteng Putra. Hal itu agar para pemain segera mendapatkan hak-haknya dari klub tersebut.
"Langkah pertama yang paling dekat adalah kita minta supaya PT LIB itu menahan subsidi yang diberi kepada klub, kan kita ada. PT LIB tuh punya subsidi terhadap klub, ya. Jadi, itu yang saran pertama kami supaya PT LIB menahan dulu dana subsidinya," kata Arya, Jumat (4/1/2024).
"Yang kedua, ya, kita akan melakukan mediasi antara kalteng putra dan pemain, supaya bisa diselesaikan masalahnya," tambahnya.
Berdasarkan surat yang disampaikan PSSI kepada PT LIB pada tanggal 11 Agustus 2023, ada poin mengenai besaran dana kontribusi untuk 28 tim peserta Liga 2. Surat itu menerangkan setiap klub mendapatkan kontribusi komersial sebesar Rp1,25 Miliar.
Skuad Kalteng Putra mengalami penunggakan gaji dengan durasi dua sampai tiga bulan. Hal itu membuat para pemain kompak untuk mogok bermain dan curhat di sosial media.
Kondisi itu membuat Laskar Isen Mulang -julukan Kalteng Putra melaporkan curhatan pemain di media sosial ke pihak polisi dengan landasan Undang-undang ITE. Tidak hanya itu, mereka pun terancam sanksi dari Komdis PSSI imbas mogok bermain dalam laga Kalteng Putra melawan PSCS Cilacap dalam play off degradasi Liga 2, pada 27 Januari 2024.
Sebelumnya, Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Andritany Ardhiyasa mendukung penuh sebanyak 29 pemain Kalteng Putra untuk mendapatkan haknya, yakni gaji. APPI pun akan melindungi mereka agar terhindar dari jeratan hukum dan sanksi komisi disiplin (Komdis) PSSI.
"APPI berharap Komdis bisa bertindak tepat dalam menyelesaikan masalah ini sehingga para pemain tidak bernasib tragis menjadi korban deretan malapetaka sepak bola Indonesia," kata Andritany dalam konferensi pers, Jumat (2/2/2024).
"Jangan sampai para pemain yang tidak dibayar gajiya ini yang justru malah dilaporkan ke polisi oleh klubnya lalu disanksi (Komdis) PSSI. Tragis," tambahnya.
Editor: Ibnu Hariyanto