Sambangi Kantor FIFA di Jakarta, Erick Thohir Bahas Apa Saja?

JAKARTA, iNews.id – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyambangi Kantor FIFA di Jakarta. Erick juga membahas sejumlah proyek yang tengah berlangsung dengan perwakilan FIFA di tanah air.

Sebagaimana diketahui, proyek pembangunan Training Center Timnas Indonesia sudah berjalan. Adapun anggaran fasilitas Timnas Indonesia itu memakai sebagian suntikan dana FIFA Forward.

Baca Juga

2 Syarat Timnas Indonesia U-17 Lolos 32 Besar Piala Dunia U-17 2025, Nomor 1 Nasib di Tangan Sendiri!

Training Center Timnas Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) seluas 30 hektar akan memasuki tahap groundbreaking dalam waktu dekat. Nantinya, akan dibangun beberapa lapangan latihan dan gedung asrama bagi para pemain

Erick membahas proyek pembangunan tersebut dengan perwakilan FIFA. Pertemuan dilakukan di Kantor FIFA yang bertempat di Jakarta. Selain membahas pembangunan Training Center Tim Merah Putih, pertemuan itu juga membahas persiapan Piala Dunia U-17 2023. 

Baca Juga

Erick Thohir: FIFA Akan Berkantor di Indonesia saat Piala Dunia U-17 2023

“Meeting dengan perwakilan FIFA membahas perencanaan Pembangunan National Training Center untuk Timnas Indonesia yang sebagian dana dari bantuan program FIFA Forward dan kantor FIFA untuk pendampingan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Indonesia,” kata Erick, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga

Kapolri Pastikan Pengamanan Piala Dunia U-17 di Indonesia Berstandar FIFA

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, FIFA memang berkantor di Indonesia selama Piala Dunia U-17 2023. Dari video yang diunggah akun Instagram pribadi Erick, lokasi kantor FIFA tersebut tak jauh dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Meski berdekatan dengan SUGBK, stadion tersebut tak akan dijadikan venue Piala Dunia U-17 2023. Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi venue babak Grup C yang dihuni Brasil, Iran, Kaledonia Baru dan Inggris.

Selain empat tim tersebut, empat tim lain yang menghuni Grup E juga akan bermain di JIS. Mereka adalah Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis dan Burkina Faso.

Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan