San Siro Menangis! Luka Modric Tak Mau Pensiun Sebelum Bawa Milan Juara
MILAN, iNews.id – Di usia 40 tahun, Luka Modric terus membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Maestro lini tengah asal Kroasia ini langsung jadi jantung permainan AC Milan, menjawab semua keraguan publik Serie A hanya dalam beberapa pekan sejak kedatangannya.
Kehadiran Modric di skuad Rossoneri bukan sekadar formalitas atau "tour perpisahan" akhir karier, melainkan sebuah misi kemenangan. Sejak debutnya bersama AC Milan musim ini, Modric telah menguasai lini tengah dengan ketenangan dan kecerdasannya yang legendaris, membuat fans Rossoneri langsung jatuh hati padanya.
Dalam wawancara eksklusif dengan TG1, dikutip oleh MilanNews, Modric menjelaskan alasan utamanya memilih Milan sebagai pelabuhan terakhir kariernya yang gemilang.
“Bermain untuk Milan adalah hal terbaik bagi saya saat ini,” ujar Modric dengan penuh keyakinan.
“Saya berada di klub yang hebat dan bersejarah. Tim ini berbakat dan pelatihnya adalah seorang pemenang. Ini perjalanan yang panjang, tetapi saya memiliki harapan yang besar," tuturnya.
Lebih lanjut, sang legenda Real Madrid menegaskan bahwa ambisinya masih menyala terang.
"Saya datang ke sini untuk menang. Kembali ke Liga Champions adalah tujuan minimum, tetapi saya berharap untuk meraih lebih banyak lagi," ucapnya.
Bukan tanpa alasan Modric begitu cepat menyatu dengan Milan. Ia mengungkapkan bahwa Rossoneri sudah menempati tempat spesial di hatinya sejak kecil.
"Idola saya adalah Boban, dan saya tumbuh besar dengan mitosnya. Tapi juga Maldini, Kaká, Pirlo, Seedorf," tuturnya.
Meskipun telah memenangkan segalanya bersama Real Madrid dan Timnas Kroasia, Modric menyatakan San Siro memberinya energi baru untuk menutup karier dengan gaya yang luar biasa.
"Bernabéu istimewa bagi saya, tetapi San Siro penuh dengan sejarah. Ancelotti mengatakan kepada saya bahwa saya akan senang berada di sini – dia adalah salah satu yang terhebat," kata dia.
Bagi Modric, kembali ke Liga Champions hanyalah langkah awal. Ia mengincar lebih dari sekadar tiket Eropa – ia ingin mengangkat trofi bersama Milan.
"Saya sudah memenangkan segalanya, tapi impian saya adalah menang bersama Milan. Ketika kita pantang menyerah, apa pun bisa terjadi. Forza Milan sempre," tuturnya.
Modric juga menaruh hormat besar pada kompetitifnya Serie A. Baginya, setiap pertandingan di Italia adalah ujian mental dan teknis yang tak ada habisnya.
"Levelnya sangat tinggi. Di liga-liga besar lainnya, Anda tidak akan menemukan begitu banyak pertandingan sulit seperti di sini: Juve, Inter, Napoli, Lazio, Roma," ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan