Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gattuso Sebut Sosok Pelatih Panutannya, Bukan Ancelotti!
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Pergantian Pemain dalam Sepak Bola, Awalnya Tak Diperbolehkan

Selasa, 15 Desember 2020 - 07:00:00 WIB
Sejarah Pergantian Pemain dalam Sepak Bola, Awalnya Tak Diperbolehkan
FIFA dan IFAB setuju penambahan pergantian pemain dari tiga menjadi lima untuk sementara waktu di masa pandemi Covid-19. (Foto: footballtradedirectory.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Dalam pertandingan sepak bola, dari sebelas pemain yang bertanding dalam satu tim, tentu ada beberapa pemain pengganti. Namun, tahukan Anda, pada awalnya olahraga ini tak mengenal pergantian pemain?

Saat ini, dalam situasi normal, setiap tim hanya diperkenankan melakukan tiga pergantian. Namun, dalam sejarahnya sistem pergantian pemain dalam aturan sepak bola tidak terjadi begitu saja.

Ada sejarah panjang yang membuat aturan itu terbentuk. Bahkan pada 1950-an sistem pergantian pemain belum diberlakukan.

Karena itu, pada tahun tersebut para pemain akan bermain penuh selama 90 menit. Tidak peduli kondisi fisik pemain atau tengah cedera, pokoknya tidak ada pergantian pemain. Kondisi tersebut pula yang membuat nomor punggung hanya meliputi angka 1 hingga 11 saja.

Namun pada 1954, ada momen pergantian pemain ketika Jerman Barat menghadapi Negara Bagian Saarland, jelang Piala Dunia 1954.

Meski belum ada aturan resmi, pergantian pemain telah terjadi dalam laga tersebut. Kala itu, Richard Gottinger masuk menggantikan Horst Eckel menjadi momen pergantian pemain pertama dalam sejarah sepak bola internasional.

Empat tahun kemudian, aturan pergantian pemain mulai diadopsi sejumlah liga di dunia. Para pemain bisa digantikan dengan seseorang yang ada di bangku cadangan, dengan alasan pemain tersebut menderita cedera.

Meski begitu, sistem tersebut tak berlaku di Inggris. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) tidak mau menerapkan aturan pergantian pemain dengan alasan agar kompetisi tetap berjalan seketat mungkin.

Namun, pada 1965-1966, mereka mulai menerapkan aturan pergantian pemain, tetapi hanya satu kali, itu pun untuk pemain yang cedera saja.

Sayangnya aturan tersebut sempat diselewengkan oleh bebarapa tim. Sebut saja seperti kasus Leeds United, di mana sang pelatih yakni Don Ravie meminta pemainnya pura-pura cedera agar bisa melakukan pergantian pemain.

Akhirnya pada 1987, pergantian pemain diperbolehkan menjadi dua kali di Inggris. Pada 1990-an, tim boleh membawa tiga pemain cadangan, tetapi hanya dua saja yang boleh dimainkan. Lalu pada musim 1994-1995, setiap tim diperbolehkan melakukan tiga kali pergantian pemain.

Saat ini, di masa pandemic Covid-19, situasi sedikit berubah. Adanya jadwal padat akibat dampak dari pandemi Covid-19 memaksa sejumlah kompetisi melakukan perubahan aturan. Beberapa kompetisi seperti Liga Champions pun mengizinkan lima kali pergantian pemain, namun hanya boleh dilakukan dalam tiga kali saja.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut