Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Erick Thohir Ungkap Cabor Targetkan 120 Emas di SEA Games 2025, Lampaui Target Pemerintah
Advertisement . Scroll to see content

Selain Como yang Dimiliki Robert Budi Hartono, Ini 7 Klub Asing Punya Orang Indonesia

Jumat, 18 Oktober 2019 - 18:55:00 WIB
Selain Como yang Dimiliki Robert Budi Hartono, Ini 7 Klub Asing Punya Orang Indonesia
Robert Budi Hartono. (Foto: Forbes)
Advertisement . Scroll to see content

COMO, iNews.id - Pengusaha ternama di Indonesia Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono mengakusisi Klub Italia bernama Como 1907. Klub yang kini mentas di Serie C itu mereka beli melalui perusahaan miliknya SENT Entertainment Ltd.

Kakak beradik yang juga merupakan pemilik perusahaan rokok Djarum itu membeli Como dengan harga kurang dari Rp5 miliar demi menyelamatkan finansial klub yang bermasalah dan memiliki banyak utang.

Selain menyelamatkan finansial klub, SENT Entertainment membeli Como agar stadion mereka Giuseppe Sinigaglia bisa dijadikan markas Garuda Select, program pembinaan pesepak bola usia muda inisiatif Djarum dan PSSI.

Selain Bambang dan Budi Hartono, ada beberapa klub Eropa yang sahamnya sempat dan masih dimiliki pengusaha kaya Indonesia. Berikut ulasan selengkapnya:

1. Inter Milan (Italia)
Sebanyak 70 persen saham Klub Kota Mode Italia itu pernah dibeli pengusaha media Indonesia Erick Tohir. Ketua Panitia Asian Games 2018 itu membeli saham tersebut dari Massimo Moratti dan berkuasa selama tiga tahun.

Setelahnya, dia menjual sahamnya ke Sunning Grup sebesar 31 persen. Kemudian sisanya, Erick melepas sahamnya kepada perusahaan asal Hong Kong bernama Lion Rock pada awal tahun 2019

2. DC United (Amerika Serikat)

Sebelum mengakuisisi I Nerazzurri, Erick sempat memiliki saham 78 persen di DC United pada 2012. Jumlah sebesar itu dia tanggung berdua bersama rekannya Jason Levien. Tapi pada 2018, Erick melepas saham tersebut dan akhirnya dikuasai Levien sepenuhnya hingga kini.

3. Lechia Gdanks (Polandia)
Klub yang diperkuat bintang Timnas Indonesia U-23 Egy Maulana Vikri itu ternyata memiliki nuansa Indonesia. Adalah ustaz Yusuf Mansur yang membeli 10 persen saham di sana melalui perusahaannya. Dia menggelontorkan Rp41,2 miliar untuk memiliki 10 persen saham di Lechia.

4. Leicester City (Inggris)
Orang Indonesia lainnya yang pernah mengakuisisi klub asing, adalah Imam Arif. Mantan Badan Tim Nasional PSSI itu membeli 20 persen saham Leicester City pada tahun 2010. Kala itu, The Foxes masih berada di Divisi Championship.

Sayang, setahun berselang dia justru menjual sahamnya kepada perusahaan asal Thailand, King Power. Jika belum dilepas, Arif tentu bisa menikmati kesuksesan The Foxes juara Premier League 2015/2016

5. Tranmere Rovers (Inggris)
Selain Leicester, klub Inggris lainnya yang bernuansa Indonesia yakni Tranmere Rovers. Klub yang kini mentas di League One atau divisi tiga Liga Inggris itu diakusisi Santini Group tahun ini.

Santini Group merupakan perusahan yang bergerak di bidang otomotif, pengembangan real estate, layanan keuangan, dan infrastruktur. Perusahaan yang dulunya bernama Gemala Group itu dinakhodai Sofjan Wanandi, Emmanuele Wanandi, Lukito Wanandi, dan Paulus Wanandi.

6.Brisbane Roar
Perusahaan tambang Bakrie Group mengakusisi Brisbane Roar pada 2011 sebesar 70 persen. Tak berselang lama, mereka membeli 30 persen saham sisanya. Jabatan presiden klub saat ini dipegang Rahim Soekasah.

7. CS Vise (Belgia)
Bakrie Group juga pernah memiliki Vise pada 2011 melalui Bakrie Group. Tapi tiga tahun kemudian, Bakrie Group kemudian melepas saham tersebut ke investor lokal hingga membuat klub tersebut bangkrut di awal 2017.

Padahal selama di bawah naungan Bakrie, banyak pemain Indonesia sempat bermain di sana, seperti Syamsir Alam dan Alfin Tuasalamony.

Editor: Haryo Jati Waseso

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut